• Tentang UGM
  • Simaster
  • Perpustakaan
  • IT Center
  • Webmail
  • Informasi Publik
  • Bahasa Indonesia
    • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS GADJAH MADA
  • Beranda
  • Tentang Kami
    • Tentang Kami
    • Posisi
    • Keunggulan
    • Struktur Organisasi
    • Layanan dan Fasilitas
    • Kehidupan Kampus
    • Kontak
  • PPID
    • Informasi Publik
      • Informasi yang Wajib Disediakan dan Diumumkan secara Berkala
      • Informasi Tersedia Setiap Saat
      • Daftar Informasi Dikecualikan
    • Layanan Informasi
      • Alur dan Prosedur Permohonan Informasi
      • Alur dan Prosedur Pengajuan Keberatan atas Informasi
      • Prosedur dan Tatacara Penyelesaian Sengketa
      • Maklumat Pelayanan Informasi Publik
  • Akademik
    • Pengumuman
    • Dokumen Akademik
    • Kalender Akademik
  • Admisi
    • Program Studi
    • Beasiswa
    • Syarat Pendaftaran
    • Prosedur Pendaftaran
    • Biaya Pendidikan (UKT)
    • Registrasi
  • Kegiatan
    • Agenda
    • Berita
    • Penelitian
    • Pengabdian Masyarakat
  • Survei Layanan
  • Beranda
  • Berita
  • Memperkuat Geopolitik Pendidikan Tinggi untuk Langkah Strategis Menuju Indonesia Emas 2045: MMPT SPs UGM Gelar Talks #8

Memperkuat Geopolitik Pendidikan Tinggi untuk Langkah Strategis Menuju Indonesia Emas 2045: MMPT SPs UGM Gelar Talks #8

  • Berita
  • 9 Desember 2024, 08.30
  • Oleh: pudji_w
  • 0

Indonesia menghadapi tantangan besar dalam mempersiapkan generasi muda menyongsong era Indonesia Emas 2045. Magister Manajemen Pendidikan Tinggi SPs UGM melaksanakan Talks #8 bertajuk “Penguatan Geopolitik Pendidikan Tinggi Indonesia Guna Mewujudkan Indonesia Emas 2045” pada 29 November 2024 secara hybrid.

Dekan Sekolah Pascasarjana, Prof. Ir. Siti Malkhamah, M.Sc., Ph.D., dalam sambutannya, menekankan bahwa “Kita akan memasuki era Indonesia Emas, dan sangat penting untuk menyiapkan sumber daya manusia usia produktif yang unggul, inovatif, dan berdaya saing,” ujarnya.

Narasumber utama, Prof. Dr. Ir. Djagal Wisero Marseno, M.Agr., menyampaikan bahwa pendidikan lebih dari sekadar mencerdaskan bangsa. “Pendidikan adalah strategi geopolitik untuk menjaga kedaulatan, memperkuat identitas nasional, dan meningkatkan posisi Indonesia di panggung internasional,” ujarnya.

Ia juga menyoroti posisi Indonesia yang masih rentan dalam peta global. Berdasarkan Fragile State Index 2024, Indonesia berada di zona kuning yang menunjukkan kerentanan. Selain itu, peringkat Human Development Index (HDI) Indonesia yang masih di posisi ke-112 dunia mengindikasikan urgensi peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).

“Ketimpangan pendidikan antara pulau Jawa dan daerah lain, rendahnya angka partisipasi pendidikan tinggi, serta ketidaksesuaian antara pendidikan dan kebutuhan dunia kerja adalah tantangan besar yang harus segera diatasi,” tambah Prof. Djagal. Data menunjukkan bahwa 52% tenaga kerja Indonesia hanya memiliki pendidikan setingkat SD, sementara hanya 16% yang mengenyam pendidikan tinggi.

Dalam diskusi ini, Prof. Djagal menawarkan solusi inovatif, salah satunya adalah penerapan hidden curriculum untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan nasionalisme. “Nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika harus dihidupkan kembali melalui pendekatan pendidikan formal maupun non-formal, agar generasi muda kita tidak kehilangan identitas di tengah arus globalisasi,” tegasnya.

Selain itu, wacana penggalangan endowment fund di perguruan tinggi juga disorot sebagai langkah strategis untuk mendukung pendidikan berkualitas, khususnya di daerah-daerah terpencil. “Perguruan tinggi di luar Jawa memiliki potensi besar, terutama dengan kekayaan sumber daya alamnya, untuk menarik kerjasama internasional dan meningkatkan kualitas pendidikan,” jelasnya.

Diskusi ini menjadi pengingat pentingnya kolaborasi antara pemerintah, perguruan tinggi, masyarakat, dan sektor swasta dalam membangun pendidikan berkualitas. Dengan strategi yang tepat, Indonesia diharapkan mampu mencetak generasi emas yang tidak hanya unggul secara intelektual, tetapi juga siap bersaing di kancah global.

Penulis: Arfikah Istari

Tags: SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan SDG 4: Pendidikan Berkualitas SDG 8. Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi

Recent Posts

  • Duta Besar Turki untuk Indonesia Hadiri IGSSCI ke-13 di SPs UGM, Bahas Kolaborasi Global Menuju Perdamaian Dunia
  • SPs UGM dan IDP Education Selenggarakan Free Trial IELTS Test
  • Perkuat Pendidikan Berkelanjutan, Minat Studi Magister Pengelolaan Lingkungan Luncurkan Studio Pembelajaran Terpadu
  • Kuliah Dosen Tamu MMB : Membangun Masyarakat yang Aman dan Terlindungi dari Bencana Gempa dan Tsunami
  • SPs Kobarkan Semangat Kemenangan, Raih Juara 3 Lomba Bulu Tangkis Dies Natalis UGM ke-76
Universitas Gadjah Mada
Sekolah Pascasarjana
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Jl. Teknika Utara, Pogung, Sinduadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta, 55284
Telp. (0274) 544975, 564239
Email : sps@ugm.ac.id

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju