Ir. Hedi M. Idris, M.Sc., Ph.D., Kepala Pusat Pengembangan Profesi dan Sertifikasi, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), memberikan kuliah umum kepada mahasiswa Program Studi Magister serta Doktor Kepemimpinan dan Inovasi Kebijakan (MDKIK), Sekolah Pascasarjana (SPs), Universitas Gadjah Mada (UGM) , pada Senin (23/09) di Auditorium Gedung Masri Singarimbun. Kuliah umum ini merupakan bagian dari kerja sama antara MDKIK dengan Kominfo, yang juga mencakup pemberian beasiswa bagi masyarakat umum untuk dapat belajar di MDKIK. Hadir dalam acara Ketua Program Studi Magister Kepemimpinan dan Inovasi Kebijakan, Prof. Dr. Ahmad Maryudi dan Dosen MDKIK, Prof. Ir. Achmad Djunaedi, MURP, Ph.D. yang bertindak sebagai moderator.
Dalam kuliah yang berjudul “Inovasi Pengembangan Talenta Digital Menuju Indonesia Emas 2045” Hedi Idris menguraikan visi untuk Indonesia menjadi negara nusantara berdaulat, maju, dan berkelanjutan pada tahun 2045. “Terdapat lima sasaran visi Indonesia Emas yaitu memiliki pendapatan per kapita yang setara negara maju, tingkat kemiskinan 0% dan ketimpangan berkurang, mempunyai pengaruh di dunia internasional, angka human capital index mencapai 0,73, dan emisi karbon berkurang menuju net zero emission”, ungkap Hedi Idris.
Ia menekankan peran penting talenta digital dalam mencapai visi ini, terutama dalam konteks sebagai negara berkembang yang mana kemajuan teknologi dapat berdampak signifikan pada ketahanan pangan dan stabilitas ekonomi. “Jumlah pengguna internet di Indonesia hampir mencapai 80% jumlah penduduk, dan pada tahun 2023 diprediksi terdapat 68% masyarakat yang berada di usia produktif. Bonus demografi ini dapat menjadi kunci optimalisasi pemanfaatan digital dalam meningkatkan perekonomian nasional”, ujar Hedi Idris.
Dengan potensi yang ada, bukan berarti tidak ada tantangan. Indonesia masih menghadapi digital skills gap mengenai belum tercukupinya kebutuhan tenaga kerja ahli yang mampu berdaya saing di bidang digital. Teknologi digital juga belum dimanfaatkan secara optimal untuk tujuan produktif. Menurut Hedi Idris, perlu kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan sektor swasta dalam menciptakan lingkungan yang mendukung inovasi dan pengembangan talenta.
Hedi Idris berpesan kepada mahasiswa agar berpikir kritis tentang peran teknologi dalam mengatasi tantangan global dan memperbanyak interaksi untuk mendapatkan wawasan yang luas. Ia mendorong mahasiswa untuk berinovasi dan proaktif menjadi talenta digital dalam mencari peluang yang sejalan dengan tujuan Indonesia Emas 2045.
Penulis: Asti Rahmaningrum