Permasalahan sampah khususnya di Jogja saat ini, menyebabkan berbagai elemen masyarakat berlomba-lomba untuk melakukan inovasi dan kegiatan pengelolaan sampah secara mandiri. Berbagai inovasi pun dilakukan, mulai dari pemilahan, pembuatan kompos, sampai dengan ternak maggot yang semuanya menggunakan bahan baku sampah. Kegiatan tersebut patut mendapatkan apresiasi, karena kesadaran masyarakat semakin meningkat.
Pernyataan tersebut diungkapkan Ir. Agus Prasetya, M.Eng.Sc., Ph.D (Staf pengajar S3 dan S2 Ilmu Lingkungan Sekolah Pascasarjana) pada pertemuan Persiapan Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat SPs di sekitar Kampus di Ruang Sidang Pimpinan SPs (30/05/24). Turut hadir dalam kegiatan tersebut H. Senen Haryanto, SE (Lurah Sinduadi), Ketua RW 49 Pogung Kidul , Ketua RT 1, 2, dan 5 RW 49 Pogung Kidul, Staf SPs, Zainal Abidin Bagir, M.A., Ph.D., Kaprodi Doktor Inter Religious Studies (IRS), Dr. Samsul Maarif, M.A., Kaprodi Magister Agama dan Lintas Budaya (ALB), beberapa Staf SPs dan mahasiswa dari S2-S3 Ilmu Lingkungan, IRS, dan ALB.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa saat ini muncul permasalahan baru, yakni masyarakat mengalami pergeseran tujuan dari yang awalnya ingin menyelesaikan permasalahan sampah menjadi hitung-hitungan untung rugi dalam mengelola sampah. Kasus yang paling nyata adalah pada awalnya masyarakat ingin menyelesaikan persoalan sampah dengan beternak magot. Namun, lama kelamaan justru masyarakat malah dipusingkan dengan urusan magotnya dan sampah malah terabaikan.
“Niat masyarakat dalam mengelola sampah sering mengsle (berubah). Maunya menyelesaikan sampah, tapi karena ada magot jadi sibuk ngurusi magot. Yang dibutuhkan saat ini adalah niat jejeg untuk selesaikan sampah. Sedang magotnya sebaiknya sebagai sampingan saja”, jelas Pak Agus, panggilan akrab Ir. Agus Prasetya, M.Eng.Sc., Ph.D.
Menanggapi hal tersebut Muhammad Sulaiman, S.T., M.T., D.Eng., Koordinator Bidang Pengabdian kepada Masyarakat SPs, memandang perlunya kolaborasi dari berbagai pihak untuk memahamkan masyarakat tentang bagaimana bisnis proses yang baik dalam pengelolaan sampah.
Penulis: Surono
Foto: Nurvita