
Yogyakarta – Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Tinggi (MMPT) Sekolah Pascasarjana UGM kembali menggelar diskusi ilmiah dalam forum MMPT-Talks#9 dengan tema “Peran Artificial Intelligence (AI) dalam Pendidikan Tinggi.” Kegiatan yang berlangsung secara daring pada Jumat, 14 Februari 2025, dengan menghadirkan Prof. Dr. Ir. Sri Suning Kusumawardani, S.T, M.T., Direktur Sumber Daya Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia, sebagai narasumber utama.
Diskusi ini bertujuan untuk memberikan wawasan luas tentang penerapan AI dalam kehidupan sehari-hari, khususnya di ranah pendidikan tinggi. Dengan dihadiri oleh 205 peserta, acara ini dimoderatori oleh Dr.rer.nat. Ir. Wahyu Supartono, Ketua Program Studi MMPT, yang turut mengarahkan jalannya pembahasan agar tetap fokus dan mendalam.
Dekan Sekolah Pascasarjana UGM, Prof. Ir. Siti Malkhamah, M.Sc., Ph.D., dalam sambutan pembukaannya menyoroti perkembangan pesat AI yang semakin marak digunakan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dunia pendidikan. “Penggunaan AI sudah sangat marak, namun kita perlu pengetahuan yang cukup untuk menggunakannya dengan bijak melalui nilai dan etika kehidupan sehari-hari sebagai manusia,” ungkapnya.
Sementara itu, dalam paparannya, Prof. Dr. Ir. Sri Suning Kusumawardani menekankan pentingnya peran Indonesia dalam mengembangkan AI, tidak sekadar menjadi konsumen teknologi, tetapi juga sebagai inovator. “Indonesia harus menjadi player makernya, tidak hanya sebagai konsumen teknologi saja,” ujar beliau.
Diskusi ini mengupas berbagai potensi dan tantangan dalam implementasi AI di lingkungan pendidikan tinggi, mulai dari peningkatan efisiensi administrasi akademik, personalisasi pembelajaran, hingga tantangan etika dalam penggunaannya. AI dianggap mampu memberikan solusi inovatif dalam meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia, namun tetap membutuhkan regulasi dan kebijakan yang jelas agar penerapannya sesuai dengan nilai-nilai akademik yang dianut.
Antusiasme peserta dalam forum ini mencerminkan tingginya minat akademisi, mahasiswa, dan praktisi pendidikan terhadap pengaruh AI dalam sektor pendidikan. Dengan adanya diskusi seperti ini, diharapkan pemanfaatan AI di lingkungan pendidikan tinggi dapat semakin optimal, selaras dengan visi pengembangan pendidikan berbasis teknologi yang berdaya saing global.
Penulis: Burhanul Aqil