
Program Studi Kajian Budaya dan Media (Prodi KBM), Sekolah Pascasarjana, Universitas Gadjah Mada kembali menyelenggarakan acara Research Week pada Jumat (21/02) secara daring melalui Zoom Meeting. Sesi yang digelar kali ini merupakan sesi terakhir acara Research Week dengan mengangkat tema “Prosumsi dan Digital Lifestyle”. Hadir tiga narasumber pada sesi ini yaitu Hikmatul Arifah, Asmi Nur Aisyah, dan Rizka Nafisah yang merupakan alumni mahasiswa Prodi KBM.
Alumni mahasiswa program doktor KBM, Dr. Ardhie Raditya bertindak sebagai moderator dalam acara. Hikma membagikan hasil penelitiannya yang mengangkat tentang fenomena kuliner global yang mudah ditemukan dan sangat diminati oleh pekerja kelas menengah di Yogyakarta. Hikma menjelaskan bahwa fenomena ini selain merupakan dampak globalisasi juga terjadi karena pelaku usaha menambahkan cita rasa lokal yang dapat memuaskan konsumen.
“Ada negosiasi yang terjadi antara konsumen dan pelaku usaha, tidak hanya soal cita rasa tetapi juga sebagai bentuk pemenuhan dari keingintahuan atas cita rasa yang berada jauh dari kehidupan sehari-hari”, ungkap Hikma.
Fenomena lain yang sering dijumpai bagi kalangan dewasa muda adalah kegiatan vakansi untuk mengisi waktu luang dan menjaga relasi pertemanan. Hal ini diungkapkan oleh Asmi Nur Aisyah, mahasiswa program magister angkatan 2022 pada penelitiannya yang berjudul “Mendamba Kebersamaan: Konsumsi Pengalaman Pertemanan di Kalangan Dewasa-Muda melalui Vakansi Terbuka Berbasis Komunitas”.
Asmi menjelaskan melalui kegiatan Vakansi Terbuka Berbasis Komunitas (VTBK), kaum dewasa-muda mendapatkan pengalaman kebersamaan dan interaksi di tengah proses transisi hidup yang semakin terindividualisasi. Fenomena ini menjadi tak terelakkan bagi kaum dewasa-muda karena tanpa harus sepenuhnya menjalin pertemanan jangka panjang, mereka sudah bisa memenuhi kebutuhan kebersamaan dan menghabiskan waktu luang bersama teman.
“VTBK ini merupakan vakansi yang bisa dilakukan ke mana saja, asal bersama dengan teman-teman. VTBK ini dapat mengisi kekosongan pengalaman pertemanan melalui serangkaian aktivitas vakansi”, jelas Asmi.
Sementara itu, Rizka Nafisah berbagi hasil penelitiannya mengenai “Pemaknaan Praktik Berbagi Meme dan Relasi Pertemanan di Instagram”. Dengan menggunakan metode netnografi, Nafisah menemukan bahwa praktik berbagi meme juga merupakan upaya untuk menjaga hubungan pertemanan. Praktik ini mempertegas adanya pratiaki dan individualisme, namun dengan memiliki kesadaran kolektif, teknologi tidak harus serta merta dapat membentuk kehidupan emosional kita.
Penulis: Asti Rahmaningrum