Bermulai dari pembawa berita Amerika yang menyatakan bahwa di Jawa masyarakat tampak berbicara dalam bahasa agama, mitologi, dan sains secara bersamaan. Pernyataan ini menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana ketiga aspek ini dapat berdampingan, yang tampak kontradiktif pada pandangan pertama. Najiyah Martian yang meraih PhD di bidang Agama dan Alam dari University of Florida berpendapat bahwa, “Walaupun hidup berdampingan mungkin berhasil dari sudut pandang mitologi, namun tidak berlaku jika dilihat dari sudut pandang agama dan ilmu pengetahuan khususnya dalam perbedaan pandangan tentang alam”.
Pernyataan tersebut ia sampaikan pada Wednesday Forum yang diselenggarakan oleh Program Studi Agama dan Lintas Budaya (ALB) atau Center for Religious and Cross-cultural Studies (CRCS), Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (UGM) pada (16/10), di Ruang Kelas 306, Gedung Sekolah Pascasarjana UGM. Wednesday Forum berfungsi sebagai ruang diskusi rutin setiap hari Rabu yang diselenggarakan oleh Prodi ALB serta terbuka untuk umum.
Dalam paparannya, Najiyah mengkaji hubungan beberapa komunitas adat muslim di Jawa dan Sulawesi Selatan dengan lingkungan, etika lingkungan, dan praktik adat serta bagaimana hal tersebut memberikan informasi. Ia menyoroti bagaimana elemen-elemen ini memberikan wawasan berharga tentang interaksi komunitas dengan lingkungan mereka dan keberagaman budaya berhubungan dalam memahami pengelolaan lingkungan.
Najiyah juga mengeksplorasi dinamika kekuasaan, praktik islam, hubungan gender, dan strategi yang mereka kembangkan untuk melestarikan tradisi dan nilai-nilai adat di tengah tekanan modernitas dan standarisasi keyakinan dan praktik islam yang sedang berlangsung di Indonesia. Dalam forum, para peserta terlibat dalam diskusi dan mengajukan pertanyaan tentang temuan Najiyah.
Sebagai penutup, Najiyah mengatakan bahwa Indonesia sebagai negara besar mempunyai peran penting untuk melindungi alam. Sangat penting untuk memahami interaksi antara agama, mitologi, dan sains dalam konteks keberagaman budaya. Hal ini akan memberikan pencerahan dan wawasan tentang tantangan yang dihadapi oleh komunitas adat Indonesia.
Penulis: Asti Rahmaningrum