
Permasalahan stunting pada anak balita di Indonesia merupakan isu kesehatan yang serius. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan peningkatan konsumsi pangan bergizi. Melihat hal tersebut, Program Doktor Perekonomian Islam dan Industri Halal, Sekolah Pascasarjana UGM (PIIH), menginisiasi program pendampingan budidaya lele dan taman syurga (tanaman sayuran keluarga) berbasis aquaponik di Pedukuhan Pringwulung yang diketuai oleh Dr. Reni Rosari, M.B.A.
Reni Rosari mengungkapkan bahwa Aquaponik merupakan sistem budidaya terintegrasi yang menggabungkan akuakultur (budidaya ikan) dan hidroponik (budidaya tanaman tanpa media tanam). Limbah dari budidaya ikan dimanfaatkan sebagai nutrisi bagi tanaman, sementara tanaman berfungsi sebagai filter alami untuk membersihkan air. Sistem ini menciptakan ekosistem yang efisien dan berkelanjutan. Dr. John Suprihanto, menambahkan bahwa program ini merupakan contoh nyata penerapan ilmu pengetahuan untuk mengatasi masalah sosial.
Program PkM ini beranggotakan Prof. Dr. Sudjadi, M.S., Apt., Dr. John Suprihanto, MIM., Ragil Satria Wicaksana, dan Zielhapes Fuady. Selain itu juga melibatkan secara aktif masyarakat setempat, khususnya ibu-ibu PKK dan kader Posyandu. Kegiatan utama dari program ini adalah pelatihan teknik budidaya lele dan tanaman sayur aquaponik, pengelolaan nutrisi tanaman, serta edukasi mengenai pentingnya gizi bagi tumbuh kembang anak. Seperti yang disampaikan oleh salah satu peserta pelatihan,
Masyarakat menyambut baik program PkM dari PIIH ini. Seperti yang diungkapkan Bu Lucia, “Dengan adanya taman aquaponik ini, kami bisa menyediakan makanan bergizi untuk balita.” Selain itu, Wawan Widiantoro, S.IP., MPA. , Panewu Kapanewon Depok, menyampaikan harapannya agar program ini dapat meningkatkan produksi pangan bergizi dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang. Hal ini disampaikan pada saat serah terima Taman Syurga Berbasis Aquaponik kepada masyarakat Pedukuhan Pringwulung (18/9/2024)
Penulis: Reni Rosari dan Surono