
Alumni UGM mempunyai tanggung jawab yang besar, berpikir kritis dan nilai nilai harus dibawa untuk menjawab tantangan zaman, dengan menjadi pemuda pemudi dengan karya dan pengabdian.
Seperti yang kita tahu, Indonesia ini sangat kaya, namun demikian masih sering kita dengar adanya bencana seperti tanah longsor. Selain itu, kita jumpai juga masalah terkait dengan pengelolaan sumber daya alamnya.
Ungkapan tersebut disampaikan oleh Dekan Sekolah Pascasarjana UGM, Prof. Ir. Siti Malkhamah, M.Sc., Ph. D, dalam acara pelepasan wisudawan periode II T.A 2024/2025 yang berlangsung di Auditorium Lt. 5 Gedung SPs UGM pada Kamis, 23 Januari 2025.
Selain itu, Prof. Malkhamah juga menyoroti tentang pengelolaan AI, bagaimana menggunakan AI secara bijak, dimana sering kita dengar berita yang mengkhawatirkan, dan memprihatinkan terkait dengan penggunaan gadget khususnya pada anak kecil.
Untuk solusi dari masalah tersebut menurut Prof. Siti, ada 2 cara, yang pertama adalah keilmuan, dan yang kedua adalah karakter yang harus kita benahi bersama. Karakter yang harus peduli lingkungan, peduli sosial, peduli ekonomi untuk keberlanjutan, juga karakter untuk mementingkan negara rakyat .
Oleh karena itu, Sekolah Pascasarjana sebagai pengelola prodi setingkat fakultas yang mengelola ilmu-ilmu lintas disiplin ini, semoga bisa berkontribusi bagi bangsa melalui para alumninya.
“Mudah-mudahan nanti Para wisudawan yang menjadi masa depan indonesia emas, bagaimana caranya mencetak karakter di lingkungan masing masing, baik di keluarga, di kantor, di masyarakat sekaligus menerapkan ilmunya untuk mengurai permasalahan kemudian membuat strategi secara bersama-sama, “tutur Prof. Malkhamah.
Pada periode ini SPs UGM melepaskan 72 Wisudawan yang terdiri dari 61 Wisudawan Magister dan 11 Wisudawan Doktor.
Lulusan tercepat jenjang Magister diraih oleh Dharma Putra dari Prodi Magister Kepemimpinan dan Inovasi Kebijakan dengan masa studi 1 Tahun 3 bulan 14 hari. Rata rata masa studi 2 tahun 4 bulan.
Untuk wisudawan tercepat Jenjang Doktor diraih oleh Yudi Sapto Pranoto dari Doktor Penyuluhan dan Komunikasi Pembangunan dengan masa studi 3 tahun 1 bulan 14 hari. Selain IPK tercepat, Yudi juga mendapat IPK tertinggi yaitu 4,00.
Lulusan termuda jenjang Magister diraih oleh Ahmad Ghozali dari Magister Penyuluhan dan Komunikasi Pembangunan.
Sedangkan lulusan termuda dari jenjang Doktor diraih oleh Prisca Kiki Wulandari dari Prodi Doktor Ilmu Ketahanan Nasional.
IPK tertinggi 3.97 diraih oleh Topan Bagus Permadi dari prodi Magister Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa.
Pada periode ini, SPs juga melepaskan Wisudawan Double Degree dari Prodi Magister Bioteknologi dan Master of Agriculture (Ibaraki University – Jepang) yang lulus dengan pujian dengan IPK 3,77 diraih oleh Klara Kharisma Bunga Chandra.
Kegiatan ini juga selaras dengan pelaksanaan SDGs nomor 3, Kehidupan Sehat dan Sejahtera, 4 tentang Pendidikan Berkualitas, Nomor 16, Perdamaian Keadilan dan Kelembagaan yang Tanggung, Nomor 17 tentang Kemitraan untuk mencapai tujuan.
Penulis : Arni Wistriatun
Editor : Ana Anggraini