World Water Forum merupakan forum internasional terbesar dalam bidang perairan yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan di bidang sumber daya air dan diadakan setiap 3 (tiga) tahun sekali sejak tahun 1997. Forum ini diikuti oleh berbagai negara dari semua tingkatan dan bidang, termasuk politik, lembaga multilateral, akademisi, masyarakat sipil, dan sektor swasta. Dewan Gubernur Dewan Air Dunia ke-77 yang diadakan bulan Maret 2022 di Dakar, Ibukota Senegal, Afrika Barat memilih Bali, Indonesia sebagai tempat pelaksanaan World Water Forum ke-10 yang diselenggarakan pada tanggal 18-25 Mei 2024.
Dengan tema “Water for Share Prosperity” forum ini membahas 6 isu prioritas diantaranya, (1) Water Security and Prosperity, (2) Water for Humans and Nature, (3) Disaster Risk Reduction and Management, (4) Governance, Cooperation and Hydro-diplomacy, (5) Sustainable Water Finance, dan (6) Knowledge and Innovation. Isu ini sangat fundamental untuk dikaji sehingga menjadi pemicu perhatian seluruh dunia mengenai sanitasi yang menjadi pemberdaya lintas sektor seperti tata kelola, ilmu pengetahuan dan teknologi, inovasi, pembiayaan dan investasi, kerjasama dan kemitraan, pengembangan kebijakan, ekonomi sirkular, pendidikan dan peningkatan kapasitas.
Sekolah Pascasarjana (SPs) Universitas Gadjah Mada dengan bidang keilmuan lintas disiplin mendukung penuh akan arah kebijakan yang efektif mengenai tata kelola air dan sanitasi dunia. Prof. Dr. Eko Haryono, M.Si., Ketua Program Studi Doktor Ilmu Lingkungan dan Prof. Ir. Joko Sujono, M.Eng., Ph.D., dosen Program Studi Magister Manajemen Bencana turut serta berpartisipasi sebagai perwakilan dari SPs. Prof. Dr. Eko Haryono, M.Si., menyampaikan paparannya mengenai Air Tanah dan Mata Pencaharian pada Pegunungan Sewu yang membentang di tiga wilayah yang berbeda mulai dari Kabupaten Gunungkidul (Provinsi DI. Yogyakarta), Kabupaten Wonogiri (Provinsi Jawa Tengah) hingga Kabupaten Pacitan (Provinsi Jawa Timur). Sementara itu, Prof. Ir. Joko Sujono, M.Eng., Ph.D., menyampaikan paparan mengenai Konservasi Sumberdaya Air Dalam Konteks Perubahan Iklim. Paparan yang disampaikan oleh perwakilan dosen SPs merupakan telaah mengenai tantangan umum sanitasi dunia yaitu perubahan iklim, pertumbuhan penduduk, urbanisasi, krisis energi, serta polusi tanah dan udara.
Luhut Binsar Pandjaitan, M.P.A., Menteri Koordinator Bidang Urusan Maritim dan Investasi Republik Indonesia menyampaikan bahwa Sustainable Development Goals dapat diraih dengan memastikan akses terhadap air dan sanitasi secara universal pada tahun 2030 dengan mempertimbangkan peran air untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan.
Puncak dari proses World Water Forum yang terdiri dari political process, thematic process, dan regional process ini dikoordinasikan sebagai penganekaragaman tindakan serta implementasi pengelolaan air dengan tujuan kesejahteraan bersama melalui manajemen terintegrasi, inovasi terus-menerus, teknologi terbaru, partisipasi aktif, pembagian kepentingan, dan kearifan lokal.
Kegiatan ini selaras dengan pilar 3 SDGs kesehatan yang baik dan kesejahteraan, pilar 6 SDGs akses air bersih dan sanitasi, pilar 7 SDGs energi bersih dan terjangkau, dan pilar 13 SDGs penanganan perubahan iklim
Penulis : Siti Muyasaroh