Pada Rabu (25/09), kegiatan Wednesday Forum dari Program Studi Agama dan Lintas Budaya atau Center for Religious and Cross-Cultural Studies (CRCS), Sekolah Pascasarjana, Universitas Gadjah Mada (UGM) menyelenggarakan diskusi spesial bekerja sama dengan Universitas Sanata Dharma di Auditorium Lantai 5, Gedung Sekolah Pascasarjana UGM. Turut hadir dalam diskusi, Rektor Universitas Sanata Dharma, Rm. Albertus Bagus Laksana, S.J., S.S., Ph.D. dan Kepala Program CRCS, Dr. Samsul Maarif, M.A.
Sorotan dari diskusi ini adalah kehadiran Profesor James Morris, seorang pakar terkemuka dalam bidang humaniora dan filsafat Islam dari Departemen Teologi di Boston College. Wawasan beliau tentang karya-karya Ibn’ Arabi memberikan pemahaman mengenai dimensi universal spiritual yang melampaui batas budaya dan agama. ”Saya sangat senang bisa kembali lagi ke Indonesia setelah sembilan tahun yang lalu, dan berterima kasih kepada mantan mahasiswa saya Romo Bagus yang telah mengundang saya. Saya telah belajar banyak dari Romo Bagus selama bertahun-tahun”, ujar Profesor James.
Salah satu ironi yang melingkupi disiplin studi agama kontemporer adalah pengakuan akan universalitas fenomenologis dan perlunya pendekatan politik, sosiologis, sejarah, dan budaya dalam mempelajari semua tradisi agama, baik besar maupun kecil. Namun, terdapat keengganan yang aneh di kalangan praktisi untuk secara terbuka membahas dimensi spiritual dan humanistik universal yang juga dianut oleh individu dari semua latar belakang agama. Keengganan ini seringkali menghambat dialog dan pemahaman yang bermakna.
Diskusi ini bertujuan untuk meninjau kembali pemahaman spiritual dan intelektual yang ditemukan dalam karya-karya Ibn’ Arabi. Profesor Morris menekankan pentingnya mengatasi hambatan yang mencegah para akademisi untuk terlibat dengan dimensi spiritual tradisi agama. Ia berargumen bahwa mengakui aspek-aspek universal ini dapat mendorong kemitraan global dan upaya kolaboratif dalam mengatasi konflik yang muncul dari kesalahpahaman agama.
Dalam presentasinya, Profesor Morris menyoroti perspektif unik Ibn’ Arabi tentang spiritualitas, yang menekankan keterhubungan semua makhluk dan ilahi. Ia menunjukkan bahwa ajaran Ibn’ Arabi mendorong individu untuk melihat melampaui afiliasi agama mereka dan mengenali pengalaman manusia bersama yang mengikat kita semua. Perspektif ini sangat penting di dunia saat ini, dimana konflik sering kali muncul dari perbedaan agama.
Penulis: Asti Rahmaningrum