Program Studi Magister Teknik Biomedis, Sekolah Pascasarjana (SPs) UGM, menggelar webinar sama dengan National Cheng Kung University (NCKU), Taiwan, Ruang Auditorium Gedung Sekolah Pascasarjana UGM pada Selasa, 17 Juni 2025.
Webinar yang mengangkat tema ” Future Healthtech: Interdisciplinary Breakthroughs in Biomedical Innovation” ini menghadirkan empat pembicara NCKU, yaitu Prof. Fong-Chin Su, Prof. Ming-Long Yeh, Prof. Kuo-Sheng Cheng dan Prof. Kuo-Sheng Cheng.
Dengan dipandu moderator drg Aryan Morita, M.Sc., Ph. D, salah satu pengajar di Prodi Magister Teknik Biomedis, yang berasal dari FKG, para pembicara memaparkan riset dan inovasi terbaru di bidang teknik biomedis.
Webinar dilaksanakan setelah acara penandatangan naskah kerjasama antara Sekolah Pascasarjana UGM dan NCKU.
Acara dibuka secara resmi oleh Dekan SPs UGM, Prof. Ir. Siti Malkhamah, M.Sc., Ph. D, yang dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kerja sama yang terjalin antara UGM dan NCKU dalam upaya memperkuat kolaborasi akademik dan riset internasional.
Prof. Fong-Chin Su, Chair Professor dan Executive Director Taiwan-Thailand Science and Technology Center dari NCKU, memaparkan tentang “Medical Devices Innovation”. Beliau menjelaskan sejarah panjang pengembangan Biomedical Engineering di NCKU, termasuk pendirian Pusat Inovasi Perangkat Medis (Medical Device Innovation Center) yang telah berdiri sejak tahun 2011 dan terus berkembang hingga generasi ketiga di tahun 2023. Prof. Su menyoroti ekosistem inovasi perangkat medis yang komprehensif di NCKU, mencakup pendidikan/penelitian, inovasi, dan kewirausahaan. Berbagai pencapaian riset dan pengembangan (R/D) NCKU meliputi lebih dari 300 artikel ilmiah berdampak tinggi dan 35+ produk perangkat medis, salah satunya bioactive bone cement. NCKU juga menduduki peringkat pertama di Taiwan untuk inkubasi startup. NCKU menjadi universitas pertama di Taiwan yang menerima sertifikasi ISO 13485 pada tahun 2014 dan Medical Device Manufacturer & Dealer Approval pada tahun 2021.
Prof. Ming-Long Yeh dari Departemen Teknik Biomedis NCKU, yang juga Direktur Startup & Acceleration Center, menyajikan presentasi mengenai “Processing and Applications of Degradable Metal in Biomedicine”. Risetnya mencakup rekayasa jaringan tulang rawan, logam degradable dalam kedokteran, biomekanika ortopedi, pengujian biokompatibilitas untuk perangkat medis, deteksi PVD, drug-eluting balloon, hingga perangkat penyembuh luka. Prof. Yeh menjelaskan bahwa biomaterial dapat diklasifikasikan menjadi logam, polimer, keramik, dan komposit, di mana polimer dan keramik cenderung tahan lama hingga dapat terdegradasi. Magnesium (Mg) merupakan salah satu elemen terpenting dalam tubuh manusia, sekitar 21-28g pada orang dewasa, dengan lebih dari 50% diantaranya berada di jaringan tulang. Kehadiran Mg dalam komposisi tulang meningkatkan elastisitas tulang dan memiliki efek signifikan pada diferensiasi sel osteoblastik. Penelitiannya bertujuan meningkatkan ketahanan korosi dan menawarkan implan Mg yang dapat diaplikasikan secara industri. Salah satu temuan penting adalah bahwa perlakuan fluorinasi dapat meningkatkan ketahanan korosi dan biokompatibilitas sel. Berbagai aplikasi implan berbasis Mg diulas, termasuk kawat ligasi, pelat, coronary stent, hingga screw ortopedi yang sudah mendapatkan persetujuan klinis.
Prof. Kuo-Sheng Cheng, Profesor dari Departemen Teknik Biomedis dan Direktur Departemen Teknik Medis NCKU Hospital, mempresentasikan tentang “The Image Analysis in Medical Applications”. Beliau memaparkan riset terkini mengenai korelasi fitur dinamis dan statis dari tes menggambar jam digital (dCDT) dengan instrumen skrining kemampuan kognitif (CASI) untuk deteksi demensia. Demensia dijelaskan sebagai penyakit yang menyebabkan penurunan kemampuan kognitif dan dapat diakibatkan oleh stroke serebral atau infark multiple, tanpa ada obat yang dapat menyembuhkannya. Tes menggambar jam digital dianggap efektif karena melibatkan berbagai fungsi kognitif seperti atensi, pemahaman auditori, memori semantik, fungsi eksekutif, dan kemampuan visuospatial. Prof. Cheng juga membahas studi tentang karakterisasi fungsi otot dinamis menggunakan tomografi impedansi listrik (EIT) , sebuah teknik pencitraan non-invasif dan bebas radiasi yang semakin banyak diaplikasikan di bidang medis, terutama untuk karakterisasi fungsi paru-paru dan jantung.
Prof. Yeau-Ren Jeng turut memberikan wawasan tentang “Insight into Bio-Tissues with Multimodal Multiscale Approach”. Dalam paparannya, beliau membahas struktur dan fungsi vital dari cakram intervertebral (IVD), yang berperan sebagai pelindung saraf dan pembatas gerakan sendi. Prof. Jeng menyoroti tantangan signifikan dalam diagnosis dini penyakit degenerasi IVD. Keterbatasan pada pencitraan
.konvensional, variabilitas biomarker, serta tantangan dalam terapi pasca-operasi dan regeneratif, menjadi alasan mengapa pendekatan multimodal sangat dibutuhkan untuk mendeteksi petunjuk biokimia dan mikrostruktural pada tahap awal degenerasi IVD. Selain itu, Prof. Jeng juga menyajikan hasil penelitian mengenai analisis kekerasan permukaan dan biomekanik gigi dari tiga jenis hewan: herbivora, karnivora, dan omnivora.
Terakhir, Prof. Han-Sheng Chuang menjelaskan mengenai “Innovation Bead-based Biosensing Technologies in Biomedical Applications”. Beliau memperkenalkan konsep biosensing berbasis bead yang inovatif dan kemampuannya menangkap beragam target seperti bakteri, virus, protein, exosome, hingga asam nukat. Prof. Chuang memaparkan berbagai teknologi dalam BMOEMS (Bio-Micro-Electro- Mechanical Systems) seperti biosensor kristal fotonik, optical diffusometry, rapid electrokinetic patterning, dan SAW driven microfluidic chip. Salah satu manfaat utama dari SAW-driven Immunosensing Chip yang disoroti adalah kemampuannya untuk melakukan immunoassay yang sangat cepat, sekitar 2 menit, dan tidak terbatas pada konduktivitas listrik. Beliau juga menyinggung aplikasi optical diffusometry untuk deteksi cepat Antibiotic Susceptibility Testing (AST) dan trace protein biomarkers.
Webinar ini diikuti sekitar 100 peserta, terdiri dari mahasiswa, dosen, peneliti, dan praktisi bidang teknik biomedis dari berbagai institusi.
Kegiatan ini selaras dengan pelaksanaan SDGs Nomor 4 tentang Pendidikan Berkualitas, Nomor 17 tentang kerjasama untuk mencapai tujuan.
Penulis : Vincen Santosa
Editor: Arni W