
Jakarta, 4 Februari 2025 – Minat studi Perdamaian dan Resolusi Konflik, Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada melakukan kunjungan belajar ke ASEAN Institute for Peace and Reconciliation. Lembaga penelitian ASEAN yang bergerak di bidang manajemen dan resolusi konflik serta membangun perdamaian pasca-konflik dan rekonsiliasi. ASEAN-IPR resmi dibentuk pada tahun 2022 yang berfokus pada penelitian, pengembangan kapasitas, pusat pengetahuan dan jaringan serta penyebaran informasi. Kunjungan ini disambut baik oleh Direktur Eksekutif, I Gusti Agung Wesaka Puja beserta staff, yang berlangsung di Gedung Pusdiklat Kementerian Luar Negeri, Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
Dalam kunjungan belajar ini, MPRK berdiskusi membahas kerja-kerja ASEAN-IPR dalam menyediakan dialog bagi negara-negara regional dan global, termasuk memberikan rangkaian pelatihan dan membantu ASEAN dalam mengupayakan solusi yang tepat untuk perdamaian. I Gusti Agung Wesaka Puja menekankan bahwa ASEAN-IPR sama sekali tidak memiliki kekuasaan untuk mengintervensi suatu negara, maupun menjadi mediator apabila terjadi konflik pada negara anggota ASEAN. Akan tetapi, pihaknya dapat membantu membuka peluang kerja sama yang mendorong pada langkah perdamaian. I Gusti Agung juga termasuk orang yang membantu melakukan negosiasi konflik antara Indonesia dengan Timor Leste yang berlangsung di Bali pada waktu itu. Lebih lanjut, I Gusti Agung juga menuturkan dari pengalamannya sebagai negosiator, hal yang paling sulit dalam negosiasi adalah mengajak kedua pihak yang berkonflik untuk duduk bersama dan berdialog.
Di akhir diskusi, ASEAN-IPR membuka kesempatan berkolaborasi dengan MPRK, khususnya bagi mahasiswa yang tertarik dalam kajian perdamaian dan resolusi konflik. Harapannya, kegiatan ini dapat mendorong mahasiswa MPRK berpikir kritis dalam menciptakan perdamaian berkelanjutan, sekaligus memberikan langkah konkret untuk menjembatani akademisi dan praktisi di bidang perdamaian.
Kunjungan belajar ke ASEAN-IPR dilaksanakan MPRK, sejalan dengan Sustainable Development Goals, khususnya poin 4: quality education, poin 16: peace, justice, and strong institutions, dan poin 17: partnership for the goals.
Penulis : Tia Mega Utami/Arni Wistriatun