
Indonesia mengalami persebaran Virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) sangat menular sehingga bisa mengancam subsektor peternakan yang potensial bagi perekonomian nasional dan menyebabkan penghentian ekspor produk ternak. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), subsektor peternakan di Indonesia merupakan salah satu subsektor potensial dalam mendorong pembangunan nasional dan memperkuat perekonomian.
Dalam mengatasi keterancaman subsektor peternakan terhadap penyebaran Virus PMK, Tim Peneliti Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (SPs UGM) melakukan upaya pencegahan virus PKM melalui vaksinasi. Tim peneliti SPs UGM yang beranggotakan Dr. drh. Asmarani Kusumawati, M.P., Dr. Dini Wahyu Kartika Sari, S.Psi., M.Si., Celine Tamara Siahu, S.Si., dan Natalia Rara Kartika W., S.Si. melakukan kegiatan tersebut dari bulan Maret sampai dengan November 2024.
Pembuatan vaksin ini dilakukan dengan menggunakan teknologi rekombinasi DNA yang saat ini menjadi trend sebagai alternatif vaksin ekonomis dan lebih efektif. Tim peneliti SPs UGM melakukan perancangan pembuatan vaksin rekombinan dengan penggunaan DNA rekombinan yang mengkodekan Viral Protein 1 (VP1), protein antigen dari virus PKM sebagai kandidat dalam pengembangan vaksin. Metode inovatif ini tidak hanya berpotensi mengurangi dampak wabah secara signifikan, tetapi juga membuka jalan baru dalam teknologi vaksinasi di bidang peternakan.
“Harapan dari hasil penelitian ini dapat dijadikan upaya pencegahan dan penyelesaian permasalahan PMK pada hewan ternak menuju Indonesia bebas PMK yang akan meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi hasil peternakan sehingga mendorong peningkatan perekonomian dan pembangunan nasional”, ungkap Tim Peneliti SPs UGM.
Pengembangan vaksin rekombinan untuk PMK oleh tim peneliti SPs UGM merupakan langkah proaktif untuk melindungi subsektor peternakan Indonesia. Dengan mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh PMK, inisiatif ini tidak hanya bertujuan untuk melindungi kesehatan hewan tetapi juga berusaha untuk meningkatkan produksi dan ketahanan pangan, yang pada akhirnya berkontribusi pada ketahanan ekonomi bangsa.
Penulis: Asmarani Kusumawati, Dini Wahyu Kartika Sari, Celine Tamara Siahu, Natalia Rara Kartika,
Asti Rahmaningrum