The 5th Trans Disciplinary Karst Conference kolaborasi antara Karst Research Group, Fakultas Geografi UGM dengan International Union of Speleology dan Asian Union of Speleology berlangsung selama empat hari pada 12-15 Agustus 2024 di Gedung Sekolah Pascasarjana, UGM. Konferensi empat tahunan ini mempromosikan keragaman dan keunikan daerah karst dari negara-negara di Asia dan dihadiri oleh ahli karst dari berbagai negara. Konferensi ini juga bertujuan untuk meningkatkan kerjasama dalam berbagai eksplorasi gua dan pelestarian kawasan karst serta menyebarluaskan hasil kegiatan ekspedisi dan eksplorasi kawasan karst dari berbagai pegiat speleologi di Asia.
Dekan Sekolah Pascasarjana UGM, Prof. Ir. Siti Malkhamah, Ph.D. mengatakan “Kemajuan ilmu pengetahuan tentang gua dan karst di Asia mendorong munculnya komunitas karst di berbagai bentuk seperti universitas, komunitas, praktisi, dan pemerintahan yang menjadi sumber daya tak ternilai bagi pengembangan dan perlindungan ilmu gua dan karst. Sangat penting untuk menyatukan mereka sebagai bagian dari komunitas global gua dan karst untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan, meningkatkan kesadaran satu sama lain tentang gua dan karst di benua Asia, serta berkontribusi pada pelestarian dunia secara global.”
Pembicara pada konferensi ini adalah Executive Director National Cave and Karst Research Institute, Georgi Veni, Ph.D.; Koordinator Karst Research Group UGM, Prof. Eko Haryono; Peneliti Karst Research Institute Slovenia, Nadja Zupan Hajna, Ph.D.; Scientist University of Birmingham, John Gunn; Managing Director AJE Ltd., Andy Eavis; Peneliti International Research Center of Karst China, Prof. Yuanhai Zhang; Guru Besar Fakultas Geografi, Prof. Suratman; serta Secretary International Union of Speleology, Johannes Mattes.
Selain itu, lebih 90 peserta dari 18 negara dan 35 narasumber hadir untuk mengisi tak kurang dari 6 simposium pada konferensi ini. Beberapa tema yang dibahas adalah Karst Hydrology and Hydrogeology, Karst and Cave Biodiversity, Karst and Cave Management, Karst Geomorphology and Geology, Physical Geography, Political and Socio-Cultural Aspect of Karst, serta Cave and Karst Survey and Expedition Report.
“Saya hadir memenuhi undangan sebagai perwakilan dari Indonesian Speleological Society (ISS). Tujuan saya mengikuti konferensi ini untuk membangun jaringan isu karst dan gua sekaligus memperbarui wawasan riset penggiat speleologi. Di ISS selain melakukan penelusuran gua dan karst, kami juga melakukan advokasi terhadap permasalahan pengelolaan dan pelestarian kawasan karst dan gua di Indonesia.”, ujar Aziz Fadhani, salah satu peserta konferensi.
Konferensi Karst bukan hanya sekadar pertemuan akademis; ini adalah langkah penting menuju penguatan kemitraan global dalam bidang penelitian dan pelestarian karst. Dengan mengumpulkan para ahli dan penggiat, konferensi ini dapat memperkuat upaya kolektif dalam aksi iklim dan restorasi ekosistem, memastikan keberlanjutan kawasan karst untuk generasi mendatang. Setelah rangkaian kegiatan konferensi ini berakhir, para peserta diajak berwisata ke Museum Karst Indonesia, Gua Seropan, Gua Ngingrong, dan Cave Tubing. Kegiatan wisata ini diharapkan dapat memberikan pengalaman berharga bagi peserta untuk turut serta merasakan kekayaan alam dan budaya di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kata kunci: Aksi iklim, ekosistem, pemulihan ekosistem, kemitraan global, SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim, SDG 15: Ekosistem Daratan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan
Penulis: Asti Rahmaningrum