Tim Hibah Penelitian dari Prodi Doktor Kajian Pariwisata Sekolah Pascasarjana UGM melakukan penelitian untuk mencari gambaran potensi wisata yang ada di Luk Panenteng Kabupaten Banggai Kepulauan Sulawesi Tengah, agar bisa digunakan sebagai bahan penyusunan strategi pengembembangan desa wisata, pada Agustus 2024.
Dari penelitian yang dilakukan, tim menemukan bahwa Desa Luk Panenteng mempunyai potensi wisata yang unik dan menarik, namun tersembunyi. Keindahan bawah laut yang masih alami, pantai eksotis dan kekayaan budaya masyarakat di desa ini memiliki potensi luar biasa untuk menjadi destinasi wisata unggulan.
Disini wisatawan dapat menikmati sensasi memancing di tengah laut lepas dengan angin sepoi-sepoi atau sekedar bersantai di tepi pantai sambil menikmati matahari terbenam. Hutan mangrove yang masih asri juga menjadi daya tarik tersendiri dengan ekosistem yang unik dengan beragam jenis burung yang menghuninya.
Selain itu, pasir putih yang lembut dapat meningkatkan pengalaman dalam menyusuri garis pantai. Wisatawan yang hobi menyelam dapat menjelajah dunia bawah laut yang menakjubkan dengan air laut yang jernih dan berwarna biru kehijauan.
Namun demikian, dari hasil pengamatan, Tim menemukan untuk pengembangan potensi desa Luk memerlukan beberapa tahapan pembangunan dan pengembangan sekurang kurangnya hingga lima tahun ke depan.
Strategi yang perlu dilakukan adalah 1) Penguatan Lembaga Pariwisata Tingkat Desa dan SDM, 2) Tersedianya Masterplan dan Rencana Strategis Bidang Pariwisata, 3) Diversifikasi Produk Pariwisata, 4) Pemasaran yang Efektif dan Menjalin Kemitraan Dengan Institusi Terkait, 5) Pengelolaan Obyek Wisata Secara Profesional Termasuk Melakukan Kegiatan Operasi dan Pemeliharaan yang efektif, 6) pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi secara konsisten.
Potensi desa sebagai kawasan desa wisata bahari sudah mulai dilirik wisatawan nusantara maupun wisatawan asing, namun kondisi saat ini masih belum optimal. Pembangunan dan pengembangan pariwisata berkelanjutan harus memenuhi empat pilar berdasarkan GSTC (Global Sustainable Tourism Council).
Empat pilar tersebut adalah pembangunan sosial, pembangunan ekonomi, pembangunan lingkungan dan pembangunan hukum dan tata kelola.
Upaya pengembangan potensi wisata Luk Panenteng juga memerlukan sinergi bersama dari berbagai pihak.
Kegiatan ini juga selaras dengan pelaksanaan SDGs Nomor 3, tentang Kehidupan Sehat dan Sejahtera, Nomor 8 tentang Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, Nomor 9 tentang Industri Inovasi dan Infrastruktur, Nomor 14 tentang Ekosistem Lautan serta Nomor 17 tentang Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.
Penulis : Arni Wistriatun
Editor : Ana Anggraini