Yogyakarta, 1 Desember 2025 – Program Studi Doktor Kajian Pariwisata Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (UGM) menegaskan komitmennya dalam mendukung pariwisata berkelanjutan melalui peluncuran buku dan workshop strategis. Acara yang diselenggarakan oleh Monitoring Center for Sustainable Tourism Observatories (MCSTO) bertempat di Ruang Sidang A Lantai 5 Sekolah Pascasarjana UGM, dengan fokus pada perluasan penerapan STO (Sustainable Tourism Observatories) di kawasan Borobudur-Yogyakarta-Prambanan (BYP). Acara yang mengangkat tema: “Launching Buku Manajemen Pengunjung dan Workshop Perluasan STO di Key Tourism Area BYP untuk Implementasi Tridharma Perguruan Tinggi” dibuka secara resmi oleh Ketua MCSTO/Kaprodi Doktor Kajian Pariwisata, yang menegaskan peran program studi dalam riset dan pengabdian masyarakat di sektor pariwisata.
Sesi pertama diisi dengan Launching dan Bedah Buku “Manajemen Pengunjung” yang dikupas tuntas oleh para pakar multidisiplin. Dr. Frans Teguh, MA, bertindak sebagai narasumber dan Dr. Ir. Djoko Wijono, M.Arch (Dosen Program Studi Kajian Pariwisata), bersama Ibu Neysa Amelia (Direktur Destinasi Pariwisata Badan Otorita Borobudur) bertindak sebagai pengulas dalam diskusi mendalam ini. Sesi ini bertujuan memberikan landasan konseptual mengenai tata kelola kunjungan wisatawan yang berimbang dan berkelanjutan, yang kini menjadi isu krusial di destinasi-destinasi padat wisatawan seperti BYP. Memasuki sesi kedua, fokus acara beralih pada implementasi praktis dan kebijakan. Dr. Frans Teguh, MA, yang juga menjabat sebagai Sekjen ICST, memberikan Pengantar Kunci Kebijakan Pariwisata Berkelanjutan dan STO. Paparan ini menyoroti relevansi STO sebagai alat monitoring berbasis data yang diperlukan untuk pengambilan keputusan yang tepat bagi industri dan pemerintah.
Pengalaman implementasi STO oleh UGM sendiri disampaikan oleh Ketua MCSTO UGM, Hendrie Adji Kusworo, M.Sc. Ph.D. Beliau memaparkan hasil-hasil monitoring yang telah dicapai MCSTO UGM serta tantangan dan peluang dalam memperluas jangkauan observatories ini. Integrasi antara akademik, pemerintah, dan industri diperkuat dengan presentasi mengenai Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan di Kawasan BYP. Materi ini dibawakan oleh Agustin Paranginangin, Direktur BOB (Badan Otorita Borobudur), didampingi Dr. Muhamad, S.T., M.T. Sesi ini menekankan pentingnya data dan riset akademik (Tridharma) dalam mendukung perencanaan dan operasional Badan Otorita di kawasan destinasi super prioritas.
Ina Veronika Ginting, salah satu peserta workshop, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif ini. Menurutnya, pemaparan mengenai implementasi STO dan integrasi data menjadi kunci fundamental dalam praktik pengelolaan destinasi. “Materi hari ini sangat membuka wawasan bahwa pariwisata berkelanjutan tidak bisa lagi hanya diukur dari jumlah wisatawan, melainkan harus berbasis pada data saintifik. Kolaborasi UGM dan Badan Otorita ini memberikan contoh nyata bagaimana ilmu pengetahuan harus diintegrasikan dalam kebijakan pariwisata, yang sangat bermanfaat bagi kami para pelaku industri dan akademisi,” ujarnya.
Acara ditutup dengan sesi diskusi dan kesimpulan yang dipandu oleh moderator, dan ditutup oleh Ketua MCSTO UGM, Hendrie Adji Kusworo, M.Sc. Ph.D, mempertegas komitmen Prodi Doktor Kajian Pariwisata untuk terus menjadi mitra strategis dalam mewujudkan pariwisata Indonesia yang berkualitas dan berkelanjutan.
Penulis: Berlian Belasuni


