SPs (16/8) Jika Jumat pagi biasanya diisi dengan dengan kegiatan senam bersama di halaman parkir barat Gedung SPs untuk seluruh pegawai, berbeda dengan jumat pagi 16 Agustus 2024.
Di jumat pagi ini, sejumlah tiga puluh pegawai laki-laki dan perempuan terdiri dari tendik dan SKK terlihat semangat mengikuti lomba Tujuh belasan yang diadakan oleh panitia. Lomba ini terlaksana secara spontanitas, karena direncanakan hanya sehari sebelumnya yang dicetuskan dalam grup Whatsapp pegawai, dengan tujuan untuk ikut memeriahkan HUT RI ke 79.
Seperti yang dituturkan oleh Koordinator Bidang Akademik Akademik, Ana Anggraini, M. Hum “Betul, lomba ini diadakan untuk ikut menyemarakkan HUT RI ke 79, selain itu juga untuk intermezo dari padatnya tugas dan kegiatan sehari-hari supaya menambah semangat kerja serta kekompakan antar unit kerja.” Katanya.
Ada 4 kategori lomba yaitu estafet sarung, lomba memindahkan karet dengan sedotan, lomba baris yang sebenarnya dan kebalikannya, serta lomba tahan tawa. Peserta dibagi dalam tiga regu, masing masing regu terdapat enam anggota.
Dalam lomba estafet sarung para peserta bergandengan tangan, kemudian memindahkan sarung yang dikalungkan di badan peserta dari peserta yang paling ujung (baris paling kiri) diteruskan ke peserta berikutnya hingga peserta terakhir atau ke enam, kemudian diestafetkan lagi ke menuju ke peserta pertama tanpa melepas gandengan tangan. Sarung yang paling awal kembali ke peserta pertama adalah pemenangnya. Di lomba ini dimenangkan oleh regu 1 yang terdiri dari Arfika, Umi Sugiyanti, Indah Yuli, Joko Waluyo, Aris dan Arif.
Masih dalam regu masing-masing, perlombaan dilanjutkan dengan memindahkan karet dengan sedotan. Karet telah disiapkan oleh panitia untuk masing-masing regu sebanyak 15 karet dalam satu sedotan, kemudian masing-masing peserta memasukkan sedotan dalam mulut layaknya akan menyedot air minum, dan satu persatu karet diambil oleh peserta pertama diberikan ke peserta selanjutnya hingga perserta keenam dalam regu masing-masing, dan karet yang terkumpul paling cepat dan paling banyak adalah pemenangnya. Dalam lomba ini regu 1 kembali memenangi lomba.
Dilanjutkan untuk lomba “sebenarnya dan kebalikannya.” Di lomba ini, tiap regu berbaris ke belakang, memegang kedua pundak teman satu regu, kemudian akan diberikan aba-aba oleh panitia. Ada 2 aba- aba, yaitu “sebenarnya” dan “kebalikannya”. Jika panitia menginstruksikan “sebenarnya, maju” maka seluruh peserta melompat maju dan seterusnya. Namun apabila instruksi “kebalikannya, mundur” maka para peserta harus melompat maju. Disinilah konsentrasi peserta diuji, karena apabila salah mengikuti instruksi maka harus keluar dari barisan. Regu yang paling banyak bertahan akan menjadi pemenang. Di lomba ini dimenangi oleh kelompok 3, yaitu Wiwin, Rintis, Diro, Surono, dan Bibit.
Walaupun lomba ini sederhana, namun cukup meriah. Seperti yang dituturkan oleh Salah satu panitia lomba Yeni Maryana dari bagian Akademik, “Lomba ini sederhana, tapi seru, menambah kekompakan, bisa untuk refreshing, di sela-sela kesibukan pekerjaan juga untuk memupuk kekompakan dan kerjasama antar pegawai.” Katanya.
Sementara Wiwin, juga dari bagian bagian Akademik menyampaikan. “Lomba seperti ini perlu dilestarikan, ke depan perlu dibuat panitia dan direncanakan lebih matang lagi, dan diikuti oleh seluruh pegawai.
Yang menarik dari lomba ini adalah tidak ada peserta yang kalah, karena peserta lomba terdiri dari tiga regu, dan hadiah diberikan untuk Juara 1, 2 dan 3 sehingga seluruh regu mendapatkan hadiah berupa snack ringan.
Kegiatan ini juga selaras dengan pelaksanaan SDG Nomor 3, Kehidupan Sehat dan Sejahtera, Nomor 8 Tentang Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, Nomor SDG 16: Perdamaian Keadilan dan Kelembagaan yang Tangguh
Kata Kunci : Tujuhbelasan, HUT RI ke 79, Lomba Tujuhbelasan.
Penulis : Arni Wistriatun
Editor : Ana Anggraini