Yogyakarta, 29 Agustus 2024 – Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (SPs UGM) kembali menggelar Seminar dan Webinar Series #2 bertajuk “Kereta Antar Kota dan KA Logistik” di Ruang Auditorium Lantai 5 SPs UGM yang juga disiarkan secara daring melalui platform zoom. Acara ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, akademisi, dan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Yogyakarta serta diisi oleh sejumlah narasumber berkompeten dalam bidang perkeretaapian.
Seminar yang berlangsung dari pukul 09.00 hingga 11.30 WIB ini dibuka oleh Wakil Dekan Bidang Akademik Kemahasiswaan dan Kerja Sama SPs UGM, Dr. Widyanto Dwi Nugroho. Dalam sambutannya, Dr. Widyanto menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam memajukan sektor transportasi, khususnya perkeretaapian di Indonesia. “Sekolah Pascasarjana UGM sebagai lembaga multidisiplin sangat mendukung kegiatan ini dari berbagai sudut pandang. Kami berharap diskusi hari ini dapat memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan kereta api di tanah air,” ujarnya.
Pembahasan Mendalam tentang Pengelolaan Aset dan Inovasi Transportasi
Sesi pertama seminar dimulai dengan presentasi dari Bapak Catur Wicaksono, Kepala Subdirektorat Jalur dan Bangunan Kereta Api Wilayah 2 Sumatera dan Kalimantan, Direktorat Prasarana Perkeretaapian. Dalam presentasinya yang berjudul “Manajemen Aset Prasarana Perkeretaapian”, beliau memaparkan kinerja penyelenggaraan perkeretaapian 2015-2024 dan manajemen aset prasarana perkeretaapian. Pada pemaparannya, beliau juga menuturkan target pengoperasian jalur KA di tahun 2024. “Target kami pada tahun 2024 adalah mencapai 94% jalur kereta api yang memenuhi kriteria kelas jalur 1 dan 2,” jelasnya.
Sesi selanjutnya menghadirkan Bapak Rahadian Ratry, Deputy General Manager Security Safety Health and Environment PT KCIC, yang membahas Kereta WHOOSH dengan judul “WHOOSH: Era Baru Konektivitas Transportasi di Indonesia”. WHOOSH sebagai proyek kereta cepat pertama di Indonesia diharapkan dapat menjadi pilihan transportasi yang cepat, aman, dan nyaman. “Kami fokus pada integrasi keselamatan dan memberikan nilai lebih kepada penumpang,” ungkap Rahadian yang menekankan pentingnya pelayanan prima dalam setiap aspek operasional Whoosh.
Inovasi dan Tantangan dalam Pengembangan Layanan Kereta Api
Seminar ini juga menghadirkan narasumber dari PT KAI, PT CRI, dan PT KA Logistik yang membahas topik mulai dari peningkatan pelayanan penumpang, pengembangan layanan logistik berbasis kereta api, hingga kerjasama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) dalam penyelenggaraan perkeretaapian. Bapak Roestono, Vice President of Passenger Ticketing Sales PT KAI, menyampaikan bahwa volume penumpang kereta api terus meningkat setiap tahun. “Peningkatan pelayanan menjadi prioritas utama kami, baik dari segi fisik maupun digital. Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan pengalaman pelanggan dan mendukung layanan yang ramah lingkungan,” tuturnya.
Sementara itu, Bapak Rosa Bovanantoo dari PT CRI menyoroti pentingnya kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) dalam pembangunan prasarana perkeretaapian di wilayah timur Indonesia, khususnya jalur Makassar-Parepare. “Kereta api di kawasan timur adalah suatu kebanggaan. Tantangan alam yang berat menjadi fokus utama kami dalam memastikan keandalan prasarana,” jelas Rosa.
Selanjutnya paparan dari Bapak Heri Siswanto, Direktur Operasi PT KA Logistik yang mengupas tuntas mengenai peran perkeretaapian dalam angkutan logistik. “Tantangan dalam penyediaan layanan transportasi kereta api angkutan barang tidak dapat dipungkiri, khususnya mengenai terminal angkutan KA barang yang belum terintegrasi dengan kawasan industri. Namun, hal tersebut menjadi peluang bagi kami untuk mengembangkan pasar per segmen komoditas dan berkesinambungan dengan moda angkutan kereta api”, tutur Heri.
Acara ditutup dengan sesi diskusi yang dipandu oleh moderator Dr. Eng. Ir. Imam Muthohar, S.T., M.T. Para peserta aktif bertanya mengenai berbagai isu terkait perkeretaapian, mulai dari manajemen aset hingga strategi peningkatan pelayanan selama musim liburan. Salah satu topik yang banyak disoroti adalah upaya PT KAI dalam mencegah penurunan kualitas pelayanan pada saat stasiun dan kereta penuh.
Prof. Ir. Siti Malkhamah, M.Sc., Ph.D, Dekan Sekolah Pascasarjana yang menjadi pembahas dalam seminar ini, menekankan pentingnya pembelajaran dari praktik terbaik di Uni Eropa dan China dalam upaya revitalisasi sektor kereta api di Indonesia. “Kita perlu fokus pada penguatan ekosistem perkeretaapian, termasuk penguatan industri, teknologi, sumber daya manusia dan supply chain,” tuturnya.
Dengan berlangsungnya seminar ini, diharapkan semakin banyak rekomendasi strategis yang dapat diimplementasikan untuk memajukan sektor perkeretaapian di Indonesia, baik dari sisi infrastruktur, pelayanan, hingga pengelolaan aset yang lebih baik. Acara ini ditutup pada pukul 12.10 WIB dengan harapan besar bahwa diskusi hari ini akan memberikan manfaat yang dapat diterapkan dan berkelanjutan bagi kemajuan transportasi kereta api di Indonesia.
Penulis : Arfikah Istari, Siti Muyasaroh
Editor : Aryadhatu Dhaniswara dan R. Fahmi Amrozi, Syarif H