Yogyakarta, 05 September 2024 – Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (SPs UGM) menggelar Seminar dan Webinar Series #3 dengan judul “Inovasi dan Alih Teknologi serta Kesiapan SDM Perkeretaapian”. Seminar ini merupakan seri terakhir dari rangkaian “Sosialisasi dan Evaluasi Capaian Sub Sektor Transportasi Perkeretaapian Tahun 2015 – 2024”. Acara ini dilaksanakan di Ruang Auditorium SPs UGM dan secara daring melalui platform zoom. Acara ini juga dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, akademisi, mahasiswa, dan narasumber berkompeten dalam bidang perkeretaapian.
Seminar ini diawali dengan sambutan dari Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Aset, dan Sistem Informasi, Bapak Arief Setiawan Budi Nugroho, S.T., M.Eng., Ph.D. Pada sambutannya, Bapak Arief mengingatkan perlunya kemandirian dalam penggunaan teknologi dan kesiapan SDM perkeretaapian untuk menghadapi tantangan kedepan. “Kita kedepan perlu mewujudkan kemandirian bangsa, tidak hanya menggunakan teknologi dari luar negeri. Kedepan kereta api Indonesia mempunyai tantangan, SDM menjadi pegangan, bagaimana kita bisa memiliki SDM yang handal,” jelasnya.
Seminar kemudian dilanjutkan dengan paparan materi dari Bapak Santoso Sinaga, S.T., M.Sc., Plt. Direktur Sarana Perkeretaapian, DJKA. Pada paparannya, beliau menyampaikan materi dengan judul ”Kebijakan Pengembangan Teknologi Perkeretaapian”. Beliau menjelaskan tentang prinsip transportasi berkelanjutan, master plan perkeretaapian Indonesia, perkembangan sarana dan prasarana perkeretaapian, dan harapan serta tantangan perkeretaapian Indonesia. Dalam pemaparannya, beliau juga menjelaskan beberapa target perkeretaapian Indonesia di tahun 2030, seperti pangsa moda penumpang kereta api dari 4% (saat ini) menjadi 7-9% dan pangsa angkutan barang kereta api dari 1,1% (saat ini) menjadi 11-13%.
Sesi seminar kemudian dilanjutkan dengan paparan materi dari perwakilan Departemen Perkeretaapian PT. Adhi Karya (Persero) Tbk. yang berjudul “Inovasi dan Alih Teknologi Konstruksi Prasarana Perkeretaapian di LRT Jabodebek”. Materi ini disampaikan oleh Bapak Siswanto selaku General Manager dan Bapak Hardjita selaku Manager of Operation. Dalam paparannya, Bapak Siswanto menjelaskan tentang konstruksi LRT Jabodebek. Beliau menjelaskan penggunaan U-Shaped girder pada konstruksi LRT Jabodebek yang dinilai lebih ramping dan ramah lingkungan. Sementara itu, Bapak Hardjita menjelaskan tentang implementasi teknologi yang digunakan dalam konstruksi LRT Jabodebek. Salah satu teknologi yang beliau jelaskan adalah penggunaan Seismic Detection and Alert System (SDAS) yang digunakan untuk mendeteksi dan memberikan informasi terkait gempa. “(SDAS) Untuk mendeteksi gempa, kalau gempanya tinggi, kereta akan diperintahkan berhenti saat itu juga, tapi kalau gempanya rendah (kereta) akan berhenti di stasiun berikutnya,” ujarnya.
Kemudian, paparan dari Bapak Febry Pandu Wijaya, General Manager Riset dan Pengembangan PT INKA. Dalam paparannya, beliau menjelaskan tentang beberapa topik termasuk berbagai capaian produk dan kerjasama pengembangan. Salah satu produk pengembangan yang beliau jelaskan adalah proyek kereta rel listrik (KRL) baru yang diharapkan dapat meminimalkan isu impor kereta bekas. “Dengan adanya proyek KRL baru, isu impor kereta bekas dapat diminimalkan,” tuturnya.
Seminar dilanjutkan dengan paparan dari Bapak Ahmad Husnan Arofat, Manager Research & Development PT Len Industri. Dalam paparannya, beliau menjelaskan tentang inovasi teknologi persinyalan KA di Indonesia. Beliau menjelaskan tentang beberapa produk PT Len dalam bidang persinyalan perkeretaapian, seperti SilVue, SiLSafe, SiLTrack, dan SiLMove. Dalam presentasinya, beliau juga menjelaskan harapan pengembangan persinyalan KA kedepannya. “Bahwa pengembangan di bidang railways tidak murah karena ada penjaminan di sisi safety, bagaimana kita bisa menemukan economic of scale, itu adalah hal yang kita harapkan,” ujarnya.
Pada seminar ini juga menghadirkan Bapak Hermanto Dwiatmoko yang merupakan Ketua Umum Masyarakat Perkeretaapian Indonesia (MASKA). Pada paparannya yang berjudul “Alih Teknologi dan Kesiapan SDM Perkeretaapian Indonesia”, beliau menekankan tentang pentingnya sinergi antara kesiapan teknologi dan SDM perkeretaapian. “Keberhasilan alih teknologi memerlukan sinergi antara kesiapan teknologi dan SDM,” tuturnya.
Sesi pemaparan seminar ditutup dengan dengan tanggapan dari Ir. Fauzun, S.T., M.T., Ph.D., IPM., ASEAN Eng., selaku pembahas pada seminar ini. Dalam paparannya, beliau menyoroti pentingnya peran pemerintah dan keterlibatan perguruan tinggi di Indonesia dalam pengembangan perkeretaapian di Indonesia. “Perguruan Tinggi memiliki banyak ahli di bidang perkeretaapian, jadi perguruan tinggi perlu lebih banyak dilibatkan, tidak hanya konsultan asing yang dilibatkan,” jelasnya.
Sesi seminar kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi yang dipandu oleh moderator, yaitu Bapak Krishna Amier Hamzah, Sekretaris I MASKA. Pada sesi ini, moderator memberikan kesempatan bertanya untuk peserta yang hadir secara luring. Para peserta seminar aktif bertanya berkaitan topik seminar, mulai dari inovasi dan penguasaan teknologi perkeretaapian hingga kesiapan SDM perkeretaapian.
Seminar kemudian ditutup dengan kesimpulan yang disampaikan oleh moderator. Bapak Krishna menyimpulkan bahwa diperlukan adanya integrasi antar lembaga atau pemangku kepentingan di bidang perkeretaapian agar berbagai program dan kebijakan perkeretaapian tidak berjalan sendiri-sendiri. “Diskusi ini harus dilanjutkan lagi sehingga lebih mendalam, karena hari ini yang dibahas sangat banyak dan waktunya terbatas,” tambahnya.
Penulis : Syarif Hidayatulloh