Dalam rangka kerja sama antara Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (SPs UGM), Badan Kebijakan Transportasi, dan Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, telah terselenggara Seminar Expert Talk Series #2 dengan tema “Kereta Antar Kota dan KA Logistik.” Acara ini dilaksanakan pada Kamis, 29 Agustus 2024, di Auditorium SPs UGM.
Pada seminar tersebut, Bapak Roestono, selaku Vice President of Passenger Ticketing Sales, memaparkan perkembangan positif terkait jumlah penumpang yang terus mengalami peningkatan, dengan capaian sekitar 41 sehingga peningkatan pelayanan menjadi prioritas utama. Pelayanan yang diberikan mencakup aspek fisik maupun non-fisik, dengan target pembaruan yang selalu dihadirkan setiap tahunnya.
Bapak Roestono menjelaskan berbagai strategi untuk meningkatkan sarana dan prasarana, mulai dari perbaikan dan penambahan fasilitas di stasiun, peremajaan armada melalui investasi sarana baru, hingga percepatan waktu tempuh dengan penggunaan sarana Diesel Electric Multiple Unit (DEMU). Peningkatan pelayanan juga mencakup enhancement aplikasi penjualan dan layanan tiket, serta kerjasama dengan mitra untuk membentuk paket layanan antar moda, baik untuk penumpang maupun barang. Selain itu, telah diluncurkan beberapa kereta baru, seperti KA Argo Semeru, KA Argo Merbabu, KA Pandalungan, KA Manahan, dan KA Banyubiru, sebagai bagian dari implementasi Grafik Perjalanan Kereta Api (GAPEKA) 2023.
Selain itu, inovasi layanan ramah lingkungan juga menjadi fokus, seperti pemasangan water drinking fountain di stasiun serta penggunaan panel surya sebagai bagian dari kampanye konservasi dan teknologi ramah lingkungan. Inisiatif ini relevan dengan upaya peningkatan pendapatan dan kepuasan pelanggan yang menjadi prioritas utama dalam setiap layanan yang diberikan oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero).
Bapak Roestono juga menekankan pentingnya peningkatan konektivitas layanan transportasi yang menghubungkan berbagai moda transportasi dan rute perjalanan secara efisien dan terpadu. Ini termasuk integrasi antar moda mencakup aspek fisik dan layanan di berbagai lokasi, penataan stasiun, terminal, bandara, pelabuhan, serta integrasi tiket untuk semua operator pelayanan. Penerapan Environmental, Social, and Governance (ESG) juga menjadi bagian dari integrasi yang berkelanjutan, dengan fokus pada pembangunan green & smart port, stasiun, dan bandara, serta penyediaan fasilitas ramah lingkungan.
Di akhir paparannya, Bapak Roestono menegaskan bahwa kepuasan pelanggan selalu menjadi prioritas utama dalam setiap layanan yang diberikan. Beliau juga menyarankan pengembangan layanan yang dapat memperpendek waktu tempuh, seperti contoh layanan jalur Cilacap-Yogyakarta, yang dapat meningkatkan efisiensi dan daya saing layanan kereta api antar kota di Indonesia.
Penulis: Arfikah Istari