Kairo, Mesir – Kiprah internasional Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (UGM) semakin mengukuhkan posisinya sebagai pusat keunggulan ilmu pengetahuan yang berkontribusi pada solusi global. Selama kunjungan ke Kairo, Mesir, pada 12 hingga 19 April 2025, delegasi yang terdiri dari Prof. Eko Haryono dan Dr. Sudaryatno tidak hanya berpartisipasi aktif dalam the IGU Egypt 2025 Thematic Conference, tetapi juga melakukan serangkaian kunjungan strategis untuk memperkuat kemitraan akademik internasional.
Partisipasi dalam konferensi bertema “Geo-Spatial Technology, Global Changes & Sustainability” menjadi panggung bagi UGM untuk berbagi inovasi dalam pengelolaan lingkungan. Presentasi Prof. Eko Haryono mengenai pendekatan geopark untuk melestarikan kawasan karst di Semenanjung Mangkalihat, Kalimantan Timur, mendapat perhatian signifikan dari para ilmuwan dan praktisi lingkungan global. Konsep yang mengintegrasikan pelestarian alam dengan pemberdayaan masyarakat melalui pariwisata berkelanjutan ini dipandang sebagai model yang relevan untuk diterapkan di berbagai kawasan karst di dunia. Kontribusi UGM ini secara langsung mendukung pencapaian SDG 13: Aksi Terhadap Perubahan Iklim dan SDG 15: Kehidupan di Darat.
Di sela-sela konferensi, delegasi Sekolah Pascasarjana UGM juga aktif memperluas jaringan akademik dengan mengunjungi sejumlah institusi penting di Kairo. Diawali dengan pertemuan strategis bersama Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kairo, tim UGM menjajaki peluang kerja sama untuk mendukung internasionalisasi pendidikan tinggi Indonesia. Selanjutnya, kunjungan dilanjutkan ke tiga universitas terkemuka di Mesir, yaitu Cairo University, Suez University, dan Ain Shams University. Dalam kunjungan studi banding ini, diskusi akademik yang mendalam dilakukan untuk bertukar pengetahuan, menjajaki potensi kolaborasi dalam penelitian dan pendidikan, serta membangun sinergi antar institusi.
Langkah aktif Sekolah Pascasarjana UGM di Mesir ini menunjukkan komitmen yang kuat dalam berkontribusi pada solusi tantangan global dan memperluas jaringan akademik internasional. Kunjungan ini diharapkan tidak hanya memperkuat reputasi UGM di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara, tetapi juga membuka jalan bagi kolaborasi yang lebih erat di masa depan, sejalan dengan tujuan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Rencana kunjungan ke Libya selanjutnya semakin menegaskan visi Sekolah Pascasarjana UGM untuk menjadi bagian integral dari komunitas akademik global yang saling mendukung dan berkolaborasi.
Penulis : Muhammad Ulyn Nuha
Editor : Berlian Belasuni







