Program Studi Magister dan Doktor Ilmu Lingkungan Sekolah Pascasarjana (SPs) Universitas Gadjah Mada kembali menyelenggarakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dengan topik “Sampah: Karakteristik, Pengelolaan, Problem, dan Dampaknya” yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 15 Juni 2024 di Desa Wisata Bromonilan, Purwomartani, Kalasan, Sleman, DIY. Kegiatan ini merupakan diinisiasi oleh tim dosen SPs UGM. Kegiatan diawali dengan pembukaan dan sambutan dari perwakilan tim dosen, yakni Ir. Agus Prasetya, Ph.D. dengan menyampaikan tujuan dilaksanakannya kegiatan PkM dalam bentuk Kelas Ekoliterasi yang telah rutin dilaksanakan sebagai wadah transfer ilmu antara akademisi dan masyarakat.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan acara inti penyampaian materi dan diskusi mengenai persampahan oleh Bapak Ir. Agus Prasetya, M.Eng.Sc., Ph.D dan Bapak Prof. Chandra Wahyu Purnomo, ST., ME., M.Eng., D.Eng., serta Bapak Dr.rer.nat. Rio Aryapratama, S.T., M.Sc. sebagai moderator. Penyampaian materi disampaikan pertama kali oleh Ir. Agus Prasetya, M.Eng.Sc., Ph.D dengan judul materi adalah “Sampah Harus Disikapi Seperti Apa?”. Materi pertama menitikberatkan pada kajian permasalahan sampah dari sisi perilaku masyarakat atau aspek sosial budaya.
Pada sesi pertama, narasumber menyampaikan bahwa permasalahan sampah perlu menjadi perhatian dan penanganan segera karena dapat memberikan dampak negatif kepada berbagai aspek kehidupan masyarakat. Permasalahan sampah juga melibatkan 3 (tiga) aspek utama, yakni fisik, biologis, dan sosial-budaya. Salah satu alternatif menyelesaikan permasalahan tersebut adalah dari sisi sosial budaya dengan membangun kesadaran masyarakat mengenai urgensi pengelolaan sampah.
Pengelolaan sampah diawali dengan kesadaran bahwa sumber penghasil sampah adalah sumber daya yang sudah tidak dapat digunakan atau dimanfaatkan oleh manusia. Sampah dapat didefinisikan secara sederhana sebagai sisa hasil aktivitas manusia yang sudah tidak diinginkan. Dengan demikian, manusia merupakan produsen sampah utama dan penyebab permasalahan sampah.
Mengurangi sampah yang dihasilkan merupakan salah satu cara mengurangi masalah persampahan. Manusia memiliki tanggung jawab penuh terhadap sampah yang dihasilkan sehingga setiap tindakan yang dilakukan memiliki konsekuensi. Mengurangi sampah dapat dilakukan dengan menerapkan paradigma baru, yaitu pola sirkular. Pola sirkular merupakan siklus recycle sampah menjadi sesuatu yang lain sehingga mengurangi sisa sampah atau residu akhir. Pola sirkular menggantikan pola linier penanganan sampah, serta mendukung adanya keberlanjutan (sustainability). Penerapan pola sirkular oleh masyarakat dapat dilakukan sedini mungkin, baik secara personal maupun kelompok, dengan bantuan berupa edukasi dan regulasi pemerintah mengenai sampah.
Sesi pertama kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi kedua oleh Prof. Chandra Wahyu Purnomo, ST., ME., M.Eng., D.Eng. Materi kedua dengan judul “Tata Kelola Sampah” menunjukkan kondisi pengelolaan sampah di Indonesia yang dikaji dari sisi teknis dan regulasi pemerintah. Secara garis besar, penanganan sampah di Indonesia masih tertinggal bila dibandingkan dengan negara lain. Fakta tersebut salah satunya terindikasi dari rendahnya komitmen pemerintah, baik di tingkat kab/kota, provinsi, maupun nasional. Sebagai contoh adalah terbatasnya anggaran pengelolaan sampah di daerah, sementara target ideal penanganan sampah adalah 70% oleh pemerintah dan 30% oleh masyarakat.
Saat ini terdapat beberapa faktor yang kurang diperhatikan oleh pemerintah diantaranya neraca timbulan sampah, fasilitas pengolahan sampah, dan pemilihan teknologi yang sesuai. Pengelolaan sampah membutuhkan perencanaan sistematis dimulai dari sumber sampah hingga tempat pembuangan akhir. Sehingga, selain membangun kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam mengelola sampah, pemerintah juga perlu melakukan pembenahan baik dari aspek regulasi maupun aspek teknis lapangan.
Penyampaian materi diakhiri dengan diskusi antara narasumber dan peserta kegiatan. Kegiatan Kelas Ekoliterasi diharapkan dapat terlaksana secara berkelanjutan dengan beragam topik yang dibutuhkan oleh masyarakat. Kegiatan ini selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals) pilar 4 tentang kualitas pendidikan dan pilar 15 tentang menjaga ekosistem darat
Tags : persampahan, pengelolaan lingkungan, SDGs, SDG 4: kualitas pendidikan, SDG 15: menjaga ekosistem darat
Penulis : Siti Muyasaroh