Pada tanggal 22 Mei 2025, Prodi Kajian Budaya dan Media di UGM mengadakan workshop berjudul “Saya Aslinya Dua Orang: Personal Branding Melampaui ‘Niche’” di Ruang Sidang A, Lantai 5, Gedung Sekolah Pascasarjana. Acara yang berlangsung dari pukul 13:00 hingga 15:00 WIB ini menarik perhatian sekitar 60 peserta, termasuk mahasiswa, alumni, dan umum.
Workshop ini bertujuan untuk membahas perkembangan personal branding di era digital, terutama di kalangan generasi muda dan digital native. Kegiatan ini menghadirkan Asmi Nur Aisyah, M.A., alumni Magister Kajian Budaya dan Media serta kreator konten sekaligus pendiri rumah produksi Kinovia, yang berbagi kisah dan pengalamannya dalam membentuk personal branding melalui media sosial. Asmi menekankan bahwa banyak individu saat ini tidak hanya terikat pada satu peran atau keahlian. Sebaliknya, mereka sering kali memiliki identitas ganda, seperti menjadi desainer sekaligus penulis, dosen sekaligus content creator, atau aktivis sekaligus entrepreneur. Tema yang diangkat pada workshop ini sangat relevan dengan kondisi saat ini, di mana tekanan untuk “menemukan niche” dalam personal branding dan media sosial bisa sangat besar.
Workshop dimulai dengan presentasi dari Asmi Nur Aisyah, yang membagikan wawasan tentang bagaimana platform media sosial seperti Instagram dan TikTok dapat dimanfaatkan untuk berbagai tujuan, termasuk menghasilkan uang, validasi diri, dan popularitas. Diskusi ini menyoroti pentingnya memahami audiens dan memanfaatkan media sosial untuk mengekspresikan berbagai aspek identitas seseorang.
Setelah presentasi, sesi tanya jawab yang hidup memungkinkan peserta untuk berinteraksi langsung dengan narasumber. Banyak peserta yang menyatakan antusiasme mereka terhadap topik ini, dengan Abd. Haris Nusa Bela, salah satu peserta, mengungkapkan apresiasinya terhadap wawasan yang diberikan dalam workshop. Ia mencatat bahwa diskusi tersebut memberikan perspektif berharga tentang bagaimana menavigasi kompleksitas personal branding di dunia yang sering kali menuntut spesialisasi.
Saat workshop berakhir, peserta meninggalkan acara dengan semangat baru dan pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana menavigasi identitas multifaset mereka dalam ranah personal branding. Acara ini tidak hanya memberikan wawasan praktis tetapi juga menginspirasi peserta untuk menerima keunikan mereka di dunia yang sering kali berusaha mengkategorikan dan menyederhanakan.
Penulis : Khoirul Mujazanah

