
Yogyakarta – Program Studi Magister Bioetika, Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (UGM), menyelenggarakan Stakeholder Meeting dan Seminar Moral Distress bagi Dokter dan Tenaga Kesehatan pada Jumat, 14 Februari 2025. Acara ini berlangsung secara daring melalui platform Zoom.
Stakeholder meeting ini diadakan dalam rangka refleksi lima tahun Program Studi Bioetika, dengan tujuan mengevaluasi efektivitas program, mendapatkan masukan dari para pemangku kepentingan, serta mengidentifikasi tantangan dan peluang dalam pengembangan kurikulum.
Acara ini dibuka dengan sambutan Ketua Program Studi Magister Bioetika UGM, Dr. Retna Siwi Padmawati, M.A. Beliau menyampaikan bahwa ini merupakan refleksi lima tahun Program Studi Bioetika dengan segala tantanganya serta keinginan program studi untuk mengevaluasi dan menentukan arah masa depan Program Studi Bioetika.
Dilanjutkan dengan pemaparan sekaligus perkenalan Program Studi oleh Prof. Dra. Yayi Suryo Prabandari, M.Si., Ph.D, yang menjelaskan cakupan bioetika dalam dunia akademik dan praktik kesehatan, sejarah serta visi misi program studi, dan prospek lulusan. Beliau juga menekankan pentingnya pendekatan transdisipliner dalam pendidikan bioetika.
Selain itu, kegiatan ini dilanjutkan dengan seminar yang mengangkat isu Moral Distress, oleh drg. Agnes Bakti Pratiwi, PhD dan dr. Nur Azid Mahardinata yakni tekanan moral yang dialami tenaga kesehatan saat mereka mengetahui tindakan etis yang benar tetapi terhambat oleh kebijakan sistem kesehatan, pertimbangan hukum, atau faktor institusional lainnya. Kondisi ini dapat mempengaruhi kesejahteraan tenaga kesehatan serta kualitas pelayanan pasien.
Seminar ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk akademisi, praktisi kesehatan, perwakilan rumah sakit, regulator kesehatan, serta alumni dan pengguna lulusan Prodi Bioetika UGM. Melalui acara ini, Program Studi Bioetika UGM berharap dapat meningkatkan pemahaman tentang tantangan etis dalam praktik kesehatan serta memperkuat jejaring antara akademisi dan dunia profesional serta mendukung perkembangan lebih lanjut dari program studi ini guna mencetak lulusan yang tidak hanya kompeten, tetapi juga memiliki pemahaman etika yang kuat dalam dunia medis.
Penulis : Yeti Susilowati