• Tentang UGM
  • Simaster
  • Perpustakaan
  • IT Center
  • Webmail
  • Informasi Publik
  • Bahasa Indonesia
    • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS GADJAH MADA
  • Beranda
  • Tentang Kami
    • Tentang Kami
    • Posisi
    • Keunggulan
    • Struktur Organisasi
    • Layanan dan Fasilitas
    • Kehidupan Kampus
    • Kontak
  • PPID
    • Informasi Publik
      • Informasi yang Wajib Disediakan dan Diumumkan secara Berkala
      • Informasi Tersedia Setiap Saat
      • Daftar Informasi Dikecualikan
    • Layanan Informasi
      • Alur dan Prosedur Permohonan Informasi
      • Alur dan Prosedur Pengajuan Keberatan atas Informasi
      • Prosedur dan Tatacara Penyelesaian Sengketa
      • Maklumat Pelayanan Informasi Publik
  • Akademik
    • Pengumuman
    • Dokumen Akademik
    • Kalender Akademik
  • Admisi
    • Program Studi
    • Beasiswa
    • Syarat Pendaftaran
    • Prosedur Pendaftaran
    • Biaya Pendidikan (UKT)
    • Registrasi
  • Kegiatan
    • Agenda
    • Berita
    • Penelitian
    • Pengabdian Masyarakat
  • Survei Layanan
  • Beranda
  • Berita
  • Prodi PSPSR dukung Pemberdayaan Potensi Praktik Seni Disabilitas

Prodi PSPSR dukung Pemberdayaan Potensi Praktik Seni Disabilitas

  • Berita
  • 13 Mei 2024, 13.46
  • Oleh: pudji_w
  • 0

Program Studi Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa (PSPSR) Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada berkolaborasi dengan Jogja Disability Arts (JDA) Indonesia dan DaDa Fest (UK) menggelar seminar bertajuk “Menciptakan Makna dan Pemberdayaan Kemungkinan dalam Praktik Seni Disabilitas: Refleksi Dari DaDa Fest (Inggris) dan Jogja Disability Arts (Indonesia)”. Kegiatan ini berlangsung pada hari Rabu, 7 Mei 2024 bertempat di Ruang Seminar A Gedung Unit 1 Sekolah Pascasarjana.

Dr. Budi Irawanto, S.IP, M.A., Ketua Program Studi PSPSR menyampaikan pengantar bahwa hubungan antara seni dan disabilitas masih terabaikan dalam wacana publik maupun dunia seni di Indonesia. Oleh karena itu, ide seni disabilitas masih tumbuh dan berkembang di Indonesia. Sementara itu, kolaborasi muncul sebagai cara untuk mengumpulkan sumber daya dan mengeksplorasi kemungkinan artistik baru dalam semangat komunalitas.

Seminar ini ditujukan untuk mahasiswa Prodi PSPSR dengan menghadirkan peneliti dan artis yang bergelut dalam pengembangan seni disabilitas baik di tingkat nasional seperti JDA Indonesia dan di tingkat internasional yaitu DaDa Fest. Poin utama yang dibahas dalam forum ini mengenai ruang partisipasi bagi seniman disabilitas dalam menjalankan agensinya, membentuk citra, keterwakilan dan identitasnya, sehingga membuka peluang untuk mengubah budaya abilityism menjadi lebih inklusif.

Ngozi Ugochukwo dan Rachel Rogers (DaDa Fest International) merupakan pembicara utama dalam diskusi ini, memberikan citra yang menarik tentang seni disabilitas. DaDa Fest International dengan mottonya “Creating art, challenging attitudes, challenging lives” memberikan ruang bagi para seniman penyandang disabilitas yang sangat mendukung mulai dari komisi, penyediaan fasilitas untuk pertunjukkan dan pameran, dukungan pelatihan, dan pemecahan masalah secara profesional.

Selanjutnya Triarani Utami dan Nano Warsono, peneliti dan seniman visual dari JDA ID, memberikan paparan dari hasil penelitiannya yang berjudul “Memahami Spektrum Makna dalam Kolaborasi Seni Disabilitas”. Penelitian tersebut memberikan pandangan yang unik terkait seni disabilitas bekerja sama dengan penggiat seni disabilitas dari Yogyakarta yaitu Sukri Budi Dharma atau yang akrab disapa “Mas Butong”. Hasil dari penelitian ini bermuara pada rasa percaya diri dan motivasi atau eksplorasi lebih lanjut oleh para seniman disabilitas yang dipandang sebagai keahlian dalam menciptakan sesuatu yang penting atau bermakna secara kolektif dengan seniman lain.

Seminar berlangsung sukses dengan adanya diskusi dari masing-masing pembicara.  Mahasiswa Prodi PSPSR diharapkan dapat lebih memahami dalam memaknai seni disabilitas yang mempunyai potensi kelonggaran, kreativitas, membangkitkan empati dan penerimaan dari penikmatnya.

Kegiatan ini selaras dengan pilar 10 SDGs yaitu mengurangi ketimpangan.

Penulis : Siti Muyasaroh

 

Tags: budaya dada fest jogja disability arts indonesia mengurangi ketimpangan prodi pspsr SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan SDGs seni disabilitas

Recent Posts

  • Konsinyering Kerja Sama JTTS : Finalisasi Hasil Temuan Penelitian Langkah Pengambilan Kebijakan Berkelanjutan di Sumatera
  • SPs UGM Kuatkan Tridharma Pariwisata: Prodi Doktor Kajian Pariwisata Perluas STO dan Luncurkan Buku “Manajemen Pengunjung”
  • Mahasiswa S2-S3 Ilmu Ketahanan Nasional SPs UGM Ikuti Bootcamp Penguatan Tesis dan Disertasi
  • Prof. Armaidy Armawi Paparkan Astropolitik dan Ketahanan Nasional pada Senastindo VII AAU 2025
  • Prodi S3 Kependudukan dan BRIN Tinjau Arah Penelitian Strategis, Perkuat Kerja Sama Bidang Kolaborasi Riset
Universitas Gadjah Mada
Sekolah Pascasarjana
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Jl. Teknika Utara, Pogung, Sinduadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta, 55284
Telp. (0274) 544975, 564239
Email : sps@ugm.ac.id

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju