• Tentang UGM
  • Simaster
  • Perpustakaan
  • IT Center
  • Webmail
  • Informasi Publik
  • Bahasa Indonesia
    • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS GADJAH MADA
  • Beranda
  • Tentang Kami
    • Tentang Kami
    • Posisi
    • Keunggulan
    • Struktur Organisasi
    • Layanan dan Fasilitas
    • Kehidupan Kampus
    • Kontak
  • PPID
    • Informasi Publik
      • Informasi yang Wajib Disediakan dan Diumumkan secara Berkala
      • Informasi Tersedia Setiap Saat
      • Daftar Informasi Dikecualikan
    • Layanan Informasi
      • Alur dan Prosedur Permohonan Informasi
      • Alur dan Prosedur Pengajuan Keberatan atas Informasi
      • Prosedur dan Tatacara Penyelesaian Sengketa
      • Maklumat Pelayanan Informasi Publik
  • Akademik
    • Pengumuman
    • Dokumen Akademik
    • Kalender Akademik
  • Admisi
    • Program Studi
    • Beasiswa
    • Syarat Pendaftaran
    • Prosedur Pendaftaran
    • Biaya Pendidikan (UKT)
    • Registrasi
  • Kegiatan
    • Agenda
    • Berita
    • Penelitian
    • Pengabdian Masyarakat
  • Survei Layanan
  • Beranda
  • Berita
  • Perlu Kearifan Lokal Dalam Penanganan Sampah

Perlu Kearifan Lokal Dalam Penanganan Sampah

  • Berita
  • 3 Mei 2024, 13.30
  • Oleh: pudji_w
  • 0

Kebiasaan masyarakat hingga berbagai lembaga di Indonesia dalam menggunakan produk berbahan plastik menjadi salah satu penyebab mengapa sistem pengelolaan sampah di Yogya dan di Indonesia menjadi gagal, ungkap Pipit Noviyani, S.Si., Koordinator Konservasi Sumber Daya Hayati, PIAT UGM. Contoh yang paling sederhana adalah ketika PIAT UGM mendapatkan kunjungan dari masyarakat dan tidak menyediakan minuman kemasan maka hal itu sering dianggap tidak menghargai tamu, lanjut Pipit. Hal tersebut terungkpa dalam diskusi bersama antara mahasiswa IRS-ALB dan PIAT UGM pada kegiatan kunjungan lapangan Sekolah Pascasarjana ke PIAT UGM, Kamis (25/4).

Menanggapi hal tersebut Frans Jozef Servaas Wijsen, Dosen Asing IRS yang berasal dari Belanda, mengatakan bahwa masyarakat inginnya mendapatkan cost (biaya) yang murah dari penggunaan plastik tersebut. Akan tetapi justru Masyarakat dalam jangka panjang akan membayar jauh lebih mahal dengan adanya polusi tanah.

Kegiatan diskusi ini berlangsung semakin menarik, ketika Anna Amalia, mahasiswa IRS, mengungkapkan perlunya lembaga keagamaan mengeluarkan fatwa haram untuk penggunaan bahan plastik. Sehingga masyarakat akan bisa menahan diri untuk tidak lagi menggunakan plastic.

Pada akhir diskusi disimpulkan, perlunya kolaborasi berbagai pihak mulai dari perorangan sampai kelembagaan untuk mengelola sampah secara bijak sesuai dengan kearifan lokal. Sehingga keberlanjutan alam dan lingkungan akan tetap terjaga. Hal ini sekaligus membantu terwujudnya nilai-nilai SDGs terutama Kota dan komunitas yang berkelanjutan dan Penanganan Perubahan Iklim.

Penulis: Surono

 

Tags: SDG 12: Konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab SDG 15: Ekosistem Daratan SDGs

Recent Posts

  • Diskusi Etnografi Kajian Budaya dan Media Soroti Arah Baru Metode Penelitian Kontemporer
  • Program Studi Kajian Budaya dan Media Bahas Dimensi Gender dalam Kekerasan dan Perdamaian
  • Program Studi Kajian Budaya dan Media Bahas Interseksionalitas Identitas Gender dalam Diskusi Media dan Gender
  • Komunitas Kandang Kebo Raih Anugerah Kebudayaan 2025 Bidang Upakarya Budaya
  • Waqf Research Roundtable Forum Tahun 2025 Penguatan Riset Wakaf untuk Pembiayaan Pembangunan Berkelanjutan: Arah, Peluang, dan Tantangan
Universitas Gadjah Mada
Sekolah Pascasarjana
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Jl. Teknika Utara, Pogung, Sinduadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta, 55284
Telp. (0274) 544975, 564239
Email : sps@ugm.ac.id

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju