Jogja Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Tinggi (MMPT) Sekolah Pascasarjana (SPs) UGM kembali melaksanakan kegiatan MMPT Talk pada Jumat, (22/9) secara daring melalui zoom, dan kali ini merupakan kali ke 4 (MMPT Talk 4)
Dengan mengambil Tema “Pentingnya Tertib Administrasi Akademik di Perguruan Tinggi” acara ini dibuka oleh Wakil Dekan Bidang Akademik Kemahasiswaan dan Kerjasama SPs UGM, Dr. Widiyanto Dwi Nugroho, S.Hut., M.Agr.
Dalam paparannya, Prof.Budi Prasetyo Widyobroto, selaku narasumber menyampaikan pentingnya sistem informasi administrasi yang terintegrasi. Adanya penyeragaman data akademik dan keterpaduan sistem yang ada di unit-unit dibawah Perguruan Tinggi. Sistem yang terintegrasi ini memudahkan akses informasi bagi mahasiswa, dosen, orang tua, dan masyarakat. Selain itu memberikan kemudahan dalam pelaporan baik di tingkat Fakultas, Universitas maupun DIKTI.
Prof. Budi Prasetyo Widyobroto, selaku narasumber menyampaikan pentingnya sistem informasi administrasi yang terintegrasi. Sistem ini merupakan salah satu bentuk upaya untuk memastikan kualitas pendidikan yang inklusif sesuai dengan SDGs point 4. Sistem informasi administrasi yang terintegrasi memudahkan akses informasi bagi mahasiswa, dosen, orang tua, dan masyarakat.
Contoh kemudahan akses saat ini adalah penerimaan mahasiswa selalu dilaporkan Di Forlap DIKTI hingga lulus dan mendapat ijazah dari DIKTI pula. Semua itu terintegrasi dalam satu sistem agar mempermudah birokrasi dalam legalisir ijazah dan memperbarui akreditasi BAN-PT setiap 5 tahun sekali.
Lebih lanjut Prof. Budi Prasetyo menyampaikan, tujuan mendirikan perguruan tinggi bukanlah mencari uang, tetapi mendidik masyarakat sebagai lembaga non profit. Berprinsip kolegial bersama-sama. Meskipun tidak bertujuan mencari uang, namun mendirikan perguruan tinggi tetap menjadi bisnis sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
Prof. Budi Prasetyo juga membahas isu mengenai wacana Menteri Pendidikan Nadiem Makarim terkait mahasiswa S1 dan S2 tidak perlu Skripsi dan Tesis. “Setiap berganti pemerintahan, berganti pula sistem kebijakan di bidang pendidikan. Penghapusan skripsi dan tesis ini bukan dinilai dari hasil yang diperoleh tetapi bagaimana proses pendidikan tersebut berlangsung.” Ucap Prof. Budi Prasetyo di sela-sela diskusi.
Banyaknya universitas yang ada di Indonesia, yang terdiri dari 32% Perguruan Tinggi Negeri dan 61% Perguruan Tinggi Swasta, turut melatarbelakangi terlaksananya acara ini.
Diskusi MMPT Talk ke 4 yang dipandu oleh Dr. Wahyu Supartono, Ketua Program Studi MMPT ini, diikuti oleh 260 peserta, terdiri dari mahasiswa, alumni, masyarakat umum. (SPs/Gea/arni)