Kamis (30/5), Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (SPs UGM) menyelenggarakan gelar wicara sebagai sarana pengembangan diri tenaga kependidikan untuk meningkatkan pemahaman terkait penggunaan smartphone dan media sosial di lingkungan kerja serta dampaknya bagi kesehatan. Berlangsung di Ruang Auditorium, Lantai 5, SPs UGM, sebanyak lebih dari 60 tenaga kependidikan SPs UGM hadir mengikuti kegiatan ini.
Gelar wicara dibuka oleh Ika Krisnadewi, S.Psi., M.Sc., selaku Kepala Kantor Administrasi SPs UGM. Ika menyampaikan bahwa teknologi dan media sosial berkembang begitu pesat saat ini sehingga penting bagi kita untuk dapat memanfaatkannya dengan baik. Tidak hanya berlaku di lingkungan kerja, namun acara ini juga dapat bermanfaat bagi tenaga kependidikan dalam menjalankan peran mereka sebagai orang tua, untuk dapat mengawasi anak-anak dalam menggunakan HP dan media sosial.
Diana, S.I.P., M.Ec.Dev., pengelola layanan akademik, tenaga kependidikan SPs UGM, menjadi moderator dalam gelar wicara ini.
Ketua Program Studi Magister Kajian Budaya dan Media, SPs UGM, Dr. Ratna Noviani, M.Si. hadir sebagai narasumber pertama. Ratna menjelaskan bahwa media sosial memiliki banyak fungsi dalam membangun hubungan internal, salah satunya adalah memudahkan komunikasi dan koordinasi antar pegawai di dalam organisasi.
“Dalam internal relation, kuncinya adalah kita harus membina dan mengelola relasi dengan publik internal. Kita harus dapat membuat relasi dan komunikasi yang baik supaya bekerja menjadi senang. Kalau sudah senang, kinerja organisasi akan bagus baik di dalam maupun ke luar,” tutur Ratna lebih lanjut.
Pada sesi berikutnya, SPs juga turut menghadirkan narasumber Yustisia Anugrah Septiana, M.Psi., Psikolog, psikolog klinis dari Gadjah Mada Medical Center (GMC UGM). Yustisia menyampaikan cara menjaga kesehatan diri dari dampak negatif penggunaan smartphone.
Yustisia menjelaskan bahwa penggunaan smartphone membawa dampak negatif bagi kesehatan fisik dan mental seperti menurunkan kualitas tidur, menurunkan kapasitas kognitif, menyebabkan rendahnya kemampuan bersosialisasi, dan menimbulkan masalah mood serta perilaku. Oleh karena itu, Yustisia menyampaikan beberapa cara yang dapat dilakukan agar penggunaan smartphone tetap dalam batas sehat.
“Yang pertama sebenarnya ketika akan membuka HP, kita terlebih dahulu perlu menyadari tujuan penggunaan gadget itu untuk apa. Selain itu, memanfaatkan fitur mengatur waktu screen limit juga cukup membantu. Ketiga yang penting adalah menyadari kemungkinan emosi yang muncul,” jelas Yustisia.
Kegiatan gelar wicara diikuti secara antusias oleh peserta. Diskusi aktif dari banyak tenaga kependidikan memeriahkan gelar wicara ini. Berbagai pertanyaan disampaikan, mulai dari seputar lingkungan kerja hingga pertanyaan terkait bagaimana orang tua dapat berperan dengan baik dalam mengatur penggunaan gadget anak-anak mereka.
Gelar wicara berakhir dengan sukses. SPs UGM berharap kegiatan ini dapat menambah wawasan bagi setiap tenaga kependidikan yang hadir.
Penulis: Muthia Nur Arifah
Kata Kunci: SDGs, SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, Kesehatan, Kesehatan Mental, Akses terhadap Pendidikan, Pendidikan Dasar, Keterampilan, Pengembangan Diri, Pekerjaan Layak, Sumber Daya Manusia, SDM, Manajemen SDM, Pekerjaan, Pekerjaan Berkelanjutan, Produktivitas.