Prof. Dr. Sri Rum Giyarsih, S.Si., M.Si., Ketua Program Studi Doktor Kependudukan Sekolah Pascasarjana (SPs) Universitas Gadjah Mada melaksanakan program kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM) yang merupakan salah satu pilar dari tridharma perguruan tinggi di Desa Tirtonirmolo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta pada 8 Juni 2024. Kegiatan PkM ini berjudul “Penyuluhan tentang Pentingnya Harmonisasi Hubungan Penduduk dan Lingkungan di Desa Tirtonirmolo Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul DIY” dengan pokok permasalahan yang dibahas yaitu pengelolaan air untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat di lingkungan Desa Tirtonirmolo.
“Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat akan pentingnya menjaga keharmonisan hubungan antara penduduk dan lingkungan. Kegiatan PkM ini sesuai dengan roadmap kegiatan PkM di Prodi S3 Kependudukan Sekolah Pascasarjana UGM. Selain itu, juga selaras dengan tema pendidikan bagi pembangunan berkelanjutan dan sejalan dengan salah satu target SDG’s yaitu mengambil aksi segera untuk memerangi perubahan iklim dan dampaknya yang merupakan target SDG’s nomor 13”, tutur Prof. Dr. Sri Rum Giyarsih, S.Si., M.Si. saat memberikan penyuluhan kepada masyarakat Desa Tirtonirmolo.
Kondisi geografis Desa Tirtonirmolo dan jumlah penduduk merupakan dalih pemahaman masyarakat akan pentingnya pengelolaan air sebagai sumber daya alam yang saat ini tengah menjadi isu seperti yang dibahas pada konferensi World Water Forum tanggal 18-25 Mei 2024 yang diselenggarakan di Bali. Hal yang melatar belakangi kegiatan ini yaitu adanya fenomena harmonisasi hubungan antara penduduk dan lingkungan merupakan sesuatu yang harus dilakukan dalam rangka mencapai cita-cita pembangunan berkelanjutan. Lingkungan dapat lestari apabila penduduk melaksanakan pembangunan dalam rangka untuk memenuhi kebutuhannya menerapkan kaidah-kaidah preservasi dan konservasi lingkungan. Namun, apabila penduduk dalam melaksanakan pembangunan kurang memperhatikan kaidah-kaidah preservasi dan konservasi lingkungan maka lingkungan akan mengalami degradasi atau bahkan dapat mengalami kerusakan. Kerusakan lingkungan akan berimbas pada penduduk juga karena dengan kerusakan lingkungan maka lingkungan tidak mampu lagi untuk mendukung kehidupan penduduk melalui daya tampung dan daya dukung lingkungan.
Metode yang digunakan oleh Prof. Dr. Sri Rum Giyarsih, S.Si., M.Si. dalam kegiatan PkM ini adalah penyuluhan atau sosialisasi yang diberikan kepada masyarakat di wilayah Desa Tirtonirmolo Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul DIY. Masyarakat menyambut baik akan pemahaman yang diberikan dengan adanya tanya jawab dan diskusi interaktif. Program yang dicanangkan diyakini dapat berlanjut seiring mengingat pentingnya pokok pembahasan pada penyuluhan terkait konservasi air yang saat ini tengah menjadi tantangan bagi masyarakat, akademisi, dan juga pemerintah. Hal ini berdasarkan diskusi dengan Kepala Desa Tirtonirmolo pada tanggal 22 Januari 2023 yang juga menghendaki untuk melanjutkan kegiatan serupa di desa-desa lain di wilayah Kecamatan Kasihan. Manfaat praktis dan empiris dari kegiatan PkM ini menjadi kunci keberlanjutan program yang diusulkan.
Kegiatan ini merupakan bentuk dukungan dari cita-cita global tentang pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) pilar 3 tentang kehidupan sehat dan sejahtera, pilar 4 tentang pendidikan berkualitas, pilar 16 tentang air bersih dan sanitasi layak, dan pilar 13 tentang penanganan perubahan iklim.
Tags : desa tirtonirmolo, konservasi air, SDGs, SDG 3: kehidupan sehat dan sejahtera, SDG 4: pendidikan berkualitas, SDG 16: air bersih dan sanitasi layak, SDG 13: penanganan perubahan iklim
Penulis : Siti Muyasaroh