Sleman, Manajemen Informasi dan Perpustakaan UGM bekerja sama dengan Taman Baca Mata Aksara untuk menyelenggarakan pelatihan bertema “Penguatan Literasi Multimodal dan Sumber Pembelajaran Digital untuk Pendidik Siswa Berkebutuhan Khusus” di The Cangkringan Hotel and Villa. Pelatihan ini merupakan langkah konkret dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 4 tentang Pendidikan Berkualitas pada 27 Juli 2024.
Heni Wardatur Rohmah, yang dikenal sebagai Bunda Mata Aksara, hadir sebagai narasumber utama dalam acara ini. Beliau menekankan pentingnya literasi multimodal dalam pendidikan inklusi. “Literasi multimodal memungkinkan kita untuk menyampaikan informasi melalui berbagai cara, tidak hanya teks. Ini sangat penting untuk siswa berkebutuhan khusus,” ujar Heni.
Pelatihan ini diikuti oleh 15 guru dari SLB Negeri 1 Sleman. Para peserta diperkenalkan dengan berbagai teknik dan alat pendukung untuk meningkatkan pengalaman belajar siswa berkebutuhan khusus. Materi pelatihan mencakup penggunaan teknologi asistif, pembuatan konten visual dan audio yang inklusif, serta strategi untuk mengintegrasikan berbagai mode komunikasi dalam pembelajaran.
Kepala SLB Negeri 1 Sleman, dalam sambutannya, mengatakan, “Pelatihan ini sejalan dengan SDG 4.5 yang bertujuan menghilangkan disparitas gender dalam pendidikan dan memastikan akses yang setara ke semua tingkat pendidikan bagi kelompok rentan, termasuk penyandang disabilitas.”
Acara ini juga mendukung SDG 4.a yang berfokus pada peningkatan fasilitas pendidikan yang inklusif. Dengan membekali guru-guru dengan keterampilan literasi multimodal dan penggunaan sumber belajar digital, diharapkan dapat tercipta lingkungan belajar yang lebih aksesibel dan inklusif bagi semua siswa.
Salah satu peserta, Ibu Nanik, mengungkapkan antusiasmenya, “Sangat luar biasa sekali. Banyak yang kami dapatkan. Kami sebelumnya kurang paham kalau ternyata ada yang namanya literasi multimodal”.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas pendidikan inklusi di Indonesia. Dengan memadukan literasi multimodal dan teknologi digital, diharapkan dapat memperkecil kesenjangan pendidikan dan memberikan kesempatan yang setara bagi semua siswa untuk berkembang, selaras dengan semangat SDGs.
Pelatihan ditutup dengan sesi diskusi dan berbagi pengalaman antar peserta, yang diharapkan dapat memunculkan ide-ide inovatif untuk pengembangan pendidikan inklusi di masa depan.
Kegiatan ini selain sesuai dengan SDG Nomor 4, tentang Kualitas Pendidikan, juga sesuai dengan SDG nomor 5 tentang Kesetaraan Gendre, dan SDG10 tentang Berkurangnya Kesenjangan,
Kata Kunci : Mata Aksara, SLB, SLB 1 Sleman, disparitas.
Penulis : Inarotul Nur Halizah
Editor : Arni Wistriatun