SPs (12/6) Program Studi Doktor Inter Religious Studies (IRS) Sekolah Pascasarjana UGM menggelar open house dengan mengundang masyarakat umum, secara khusus para kandidat mahasiswa yang prospektif melanjutkan studi ke jenjang doktoral.
Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh Prodi di setiap semester. Dalam Open House kali ini, Prodi secara khusus fokus pada topik pentingnya studi lintas agama dalam hidup bermasyarakat untuk didiskusikan bersama para calon mahasiswa.
Dr. Zainal Abidin Bagir, ketua Program Studi, dalam paparannya menyampaikan bahwa Program Studi Doktor Inter-Religious Studies merupakan program yang unik, karena didirikan dan dikelola oleh suatu konsorsium universitas, yang sudah berbadan hukum dengan nama Perkumpulan Indonesian Consortium for Religious Studies, disingkat ICRS. ICRS didirikan oleh Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (UIN Sunan Kalijaga) dan Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW).
Ketiga universitas yang tergabung di dalam ICRS secara bersama-sama mengembangkan program doktor Inter-Religious Studies, yang secara formal dikelola dan diakreditasi melalui Sekolah Pascasarjana UGM.
Dr. Bagir juga menjelaskan bahwa saat ini bidang kajian lintas agama mempunyai peran yang sangat penting dalam memahami dinamika relasi antar umat beragama pada level nasional maupun global. Hal ini mengacu pada kebangkitan peranan agama di ruang publik karena perkembangan dunia yang semakin mengglobal, sebagaimana ditunjukkan dalam berbagai penelitian, maka kedudukan agama tidak dapat diabaikan. Hal tersebut tampak dalam terwujudnya lini kerja agama di Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan secara nasional dengan dibentuknya unit-unit kerja untuk menangani pengelolaan keagamaan di kantor kepresidenan dan pemerintahan. Hal ini menunjukkan peranan agama yang semakin menonjol dalam berbagai sektor kehidupan termasuk dalam sektor kebijakan publik sehingga dibutuhkan pakar-pakar kajian agama yang mampu merespon perkembangan tersebut.
Di samping itu, dalam Open House ini dijelaskan juga kepada para peserta terkait prospek bidang pekerjaan yang terkait dengan bidang ilmu kajian lintas agama. Berdasarkan profil lulusan program studi, saat ini ada beberapa bidang pekerjaan dijalankan oleh para alumni, yaitu dosen, peneliti, pemimpin komunitas agama, konsultan/staf ahli, anggota parlemen, pejabat negara, aktivis sosial dan juga pengusaha. Profil ini menjelaskan bahwa lulusan program studi Doktor IRS dapat berkontribusi di berbagai jenis profesi. Hal ini sekaligus menjawab beberapa pertanyaan peserta Open House yang ingin mengelaborasi lebih jauh terkait jenis pekerjaan yang cocok dengan latar ilmu lintas agama.
Bagi Prodi S3 IRS, kegiatan open house memiliki peran krusial dalam proses rekrutmen calon mahasiswa. Open house memungkinkan calon mahasiswa untuk mendapatkan informasi langsung mengenai program studi, fasilitas, dan lingkungan kampus. Dengan demikian, mereka dapat membuat keputusan yang lebih tepat berdasarkan pengalaman langsung, bukan hanya dari informasi yang tersedia secara online atau brosur.
Melalui Open House, calon mahasiswa diberikan kesempatan untuk bertemu dengan dosen, staf, dan mahasiswa saat ini. Interaksi ini membantu calon mahasiswa memahami budaya akademik dan sosial di kampus, serta potensi dukungan yang tersedia. Secara keseluruhan, Prodi melihat kegiatan open house dapat meningkatkan transparansi dan kepercayaan, serta membantu institusi pendidikan menarik calon mahasiswa yang lebih cocok dan berkomitmen. Melalui kegiatan ini, secara tidak langsung berkontribusi bagi implementasi tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) secara khusus pada poin 4 (Quality Education), 10 (Reduce Inequalities) dan 17 (Partnership for the Goals).
Penulis : Hendrikus Paulus Kaunang