
Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dari Fakultas Pasca Sarjana melalui Prodi Ilmu Lingkungan Minat Pengelolaan Lingkungan telah melakukan survei lapangan dengan tema “Penyelidikan Akuifer dan Potensi Airtanah Untuk Penyediaan Air Bersih Di Dusun Mojosari, Desa Kedungpoh, Kapanewon Nglipar, Kabupaten Gunungkidul. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai wujud kepedulian SPs terhadap masyarakat rentan. Kegiatan ini dimulai pada tanggal 14 Agustus 2024.
Menurut Dr. Tjahyo Nugroho Adji, MSc.Tech., Ketua Tim Pengabdian, pemilihan lokasi ini didasarkan bahwa secara geologis, lokasi pengabdian merupakan daerah yang sulit air karena termasuk Formasi Sambipitu di bagian atas (batupasir dan batulempung) dan Formasi Nglanggeran di bawahnya (breksi gunung api, aglomerat, lava andesit basaltis dan tuff) sehingga air hanya menempati celah atau rekahan pada batuan beku. Disamping itu beberapa kali pengeboran yang sudah dilaksanakan oleh masyarakat sering mengalami kegagalan karena kurangnya dukungan riset ilmiah.
“Atas dasar tersebut maka pendampingan kepada masyarakat perlu dilakukan.. Oleh karena itu, diperlukan deteksi yang presisi terkait di mana air tanah tersimpan dan dapat diekstraksi dengan kuantitas yang mencukupi survei yang menggunakan alat water detector yang memanfaatkan gelombang elektro-magnetik very high hingga very low frequency untuk mendeteksi potensi air tanah ini”, lanjut Pak Adji (panggilan akrab ketua Tim)
Pengabdian ini dipimpin dianggotai oleh Dr. Langgeng Wahyu Santosa, MSi. dan Ir. Erik Febriarta, MSc. Dari 2 lokasi yang disurvei, tim menemukan perlapisan pada celah batuan pada kedalaman sekitar 120-150 m di bawah permukaan tanah dengan perkiraan debit mencapai 0,85-1,25 liter/detik. Tim berharap hasil kajian ini dapat segera direalisasikan dalam bentuk pengeboran sumur agar kebutuhan air bersih masyarakat segera terpenuhi.
Penulis : Suronokarti