Yogyakarta, 23 Oktober 2024 – Mohammed Albohisi, mahasiswa asal Palestina yang lahir di Gaza dan dibesarkan di kamp. pengungsi Deir-Albalah, kini resmi memulai perjalanan akademiknya di Program Studi Magister Bioteknologi Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (SPs UGM) sebagai penerima Beasiswa Kemitraan Negara Berkembang (KNB). Pria yang akrab disapa Mohammed ini sebelumnya menempuh pendidikan di Gaza dan aktif berpartisipasi dalam berbagai kompetisi nasional dan internasional, termasuk Arab Reading Challenge, hingga berhasil meraih predikat istimewa saat lulus.
Setelah menyelesaikan pendidikan sekolah, Mohammed mendapat beasiswa dari Dewan Hubungan Budaya India (ICCR) untuk melanjutkan studi sarjana di bidang bioteknologi di Universitas Osmania, Hyderabad. Ketertarikannya yang mendalam pada dunia bioteknologi kini membawanya ke Indonesia dengan beasiswa KNB untuk meraih gelar magister di Universitas Gadjah Mada. Mohammed mengaku bahwa ketertarikannya pada budaya Indonesia dan reputasi pendidikan di UGM yang dikenal unggul telah mendorongnya untuk mendaftar beasiswa ini.
“Beasiswa KNB memberi saya kesempatan untuk lebih mengenal budaya dan bahasa Indonesia serta merasakan suasana belajar yang nyaman di Yogyakarta,” ungkap Mohammed. Kesan awalnya tentang lingkungan akademik di SPs UGM sangat positif. Ia mengapresiasi keramahan dan dukungan dari staf, dosen, dan mahasiswa, menjadikan SPs UGM sebagai tempat yang menurutnya ideal untuk pengembangan diri, baik secara akademis maupun pribadi. Mohammed juga menyoroti keunggulan SPs UGM sebagai pusat pendidikan yang mendukung studi multi-, inter-, dan intradisiplin berbasis kearifan lokal.
Sebagai mahasiswa magister di bidang bioteknologi, Mohammed berharap dapat memperdalam pengetahuannya serta berkontribusi dalam bidang penelitian bioteknologi. Dengan tekad besar untuk melanjutkan studi hingga jenjang doktoral (S3), ia bercita-cita membawa kontribusi nyata bagi bidang bioteknologi yang semakin berkembang pesat. Meskipun situasi yang tidak menentu di Palestina mungkin mempengaruhi langkahnya selanjutnya, ia tetap optimis dan bersemangat untuk mengejar pendidikan lebih tinggi di masa mendatang.
Mohammed juga mengajak mahasiswa internasional lainnya untuk memanfaatkan Beasiswa KNB yang menurutnya, tidak hanya menawarkan kesempatan pendidikan, tetapi juga pengalaman hidup yang memperluas wawasan serta membuka peluang-peluang baru di Indonesia.
Penulis: Arfikah Istari