• Tentang UGM
  • Simaster
  • Perpustakaan
  • IT Center
  • Webmail
  • Informasi Publik
  • Bahasa Indonesia
    • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS GADJAH MADA
  • Beranda
  • Tentang Kami
    • Tentang Kami
    • Posisi
    • Keunggulan
    • Struktur Organisasi
    • Layanan dan Fasilitas
    • Kehidupan Kampus
    • Kontak
  • PPID
    • Informasi Publik
      • Informasi yang Wajib Disediakan dan Diumumkan secara Berkala
      • Informasi Tersedia Setiap Saat
      • Daftar Informasi Dikecualikan
    • Layanan Informasi
      • Alur dan Prosedur Permohonan Informasi
      • Alur dan Prosedur Pengajuan Keberatan atas Informasi
      • Prosedur dan Tatacara Penyelesaian Sengketa
      • Maklumat Pelayanan Informasi Publik
  • Akademik
    • Pengumuman
    • Dokumen Akademik
    • Kalender Akademik
  • Admisi
    • Program Studi
    • Beasiswa
    • Syarat Pendaftaran
    • Prosedur Pendaftaran
    • Biaya Pendidikan (UKT)
    • Registrasi
  • Kegiatan
    • Agenda
    • Berita
    • Penelitian
    • Pengabdian Masyarakat
  • Survei Layanan
  • Beranda
  • Berita
  • MMPT SPs UGM dan SPs UPI Jalin Sinergi: Menilik Dua Model Tata Kelola Pendidikan Tinggi Multidisiplin

MMPT SPs UGM dan SPs UPI Jalin Sinergi: Menilik Dua Model Tata Kelola Pendidikan Tinggi Multidisiplin

  • Berita
  • 8 Juli 2025, 15.55
  • Oleh: pudji_w
  • 0

Yogyakarta, 2 Juli 2025 – Sinergi antara dunia akademik, industri, dan regulator dinilai menjadi kunci utama dalam meningkatkan mutu dan keberlanjutan pendidikan tinggi di Indonesia. Hal ini menjadi salah satu kesimpulan penting dari kunjungan studi Program Magister Manajemen Pendidikan Tinggi (MMPT) UGM ke Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah IV Jawa Barat dan Banten pada 24 Juni 2025 dan Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia (SPs UPI) pada 23 Juni 2025. Pertemuan ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga membuka ruang komparasi dua model tata kelola pendidikan tinggi pascasarjana yang berbeda namun sama-sama berorientasi pada mutu dan relevansi global.

MMPT UGM, yang diwakili oleh Ketua Program Studi Dr. rer.nat. Ir. R. Wahyu Supartono , memaparkan keunikan pascasarjana UGM yang bersifat multidisipliner. “Setiap program studi di bawah Sekolah Pascasarjana didukung oleh minimal dua hingga tiga fakultas yang berbeda,” jelas beliau , seraya menyebutkan MMPT didukung oleh delapan fakultas dari berbagai rumpun keilmuan. Berbeda dengan UPI, Sekolah Pascasarjana UGM berada langsung di bawah koordinasi Rektor, tanpa komisi atau senat akademik tersendiri , yang memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih cepat dan terintegrasi. MMPT juga memiliki cita-cita besar untuk mendirikan program doktoral (S3) sebagai kelanjutan pengembangan akademik yang telah dimulai sejak lebih dari lima tahun terakhir.

Di sisi lain, SPs UPI, yang dipimpin oleh Prof. Dr. Juntika, M.Pd. , menampilkan model terpusat dalam koordinasi promosi doktor di seluruh kampus, termasuk cabang, untuk menjamin kesetaraan kualitas dan integritas ilmiah. SPs UPI menaungi 11 program studi S2 dan S3, dengan PPG sebagai yang terbesar, dan sedang menyiapkan tujuh program studi baru termasuk Ilmu Data serta Doktor Manajemen Pendidikan Tinggi & Kepemimpinan, sebagai respons terhadap kebutuhan profesional. Mereka juga mengedepankan internasionalisasi dengan menerima mahasiswa asing dan menjadi bagian dari jaringan ProSPER.Net.

Kedua institusi sama-sama menekankan pentingnya mutu publikasi ilmiah, dengan SPs UPI mewajibkan publikasi bagi mahasiswa pascasarjana dan menyediakan pendampingan komprehensif.

“Field trip ini diharapkan dapat menjadi program dalam membentuk ekosistem jejaring pembelajaran yang berkelanjutan antar perguruan tinggi, serta mampu mendorong peran aktif mahasiswa sebagai bagian dari agent of change dalam penguatan tata kelola pendidikan tinggi di Indonesia,” demikian kesimpulan dari laporan kunjungan. Praktik-praktik unggul dari SPs UPI seperti sistem pendampingan publikasi ilmiah yang komprehensif, koordinasi promosi doktor yang terpusat, serta pengembangan program studi berbasis kebutuhan masa depan, dapat menjadi rujukan penting bagi pengembangan kebijakan akademik di masa mendatang.

Penulis: Berlian Belasuni

Foto: Dok. Prodi MMPT SPs UGM

Tags: SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan SDG 4: Pendidikan Berkualitas SDG 9: Industri Inovasi dan Infrastruktur

Recent Posts

  • Konsinyering Kerja Sama JTTS : Finalisasi Hasil Temuan Penelitian Langkah Pengambilan Kebijakan Berkelanjutan di Sumatera
  • SPs UGM Kuatkan Tridharma Pariwisata: Prodi Doktor Kajian Pariwisata Perluas STO dan Luncurkan Buku “Manajemen Pengunjung”
  • Mahasiswa S2-S3 Ilmu Ketahanan Nasional SPs UGM Ikuti Bootcamp Penguatan Tesis dan Disertasi
  • Prof. Armaidy Armawi Paparkan Astropolitik dan Ketahanan Nasional pada Senastindo VII AAU 2025
  • Prodi S3 Kependudukan dan BRIN Tinjau Arah Penelitian Strategis, Perkuat Kerja Sama Bidang Kolaborasi Riset
Universitas Gadjah Mada
Sekolah Pascasarjana
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Jl. Teknika Utara, Pogung, Sinduadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta, 55284
Telp. (0274) 544975, 564239
Email : sps@ugm.ac.id

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju