• Tentang UGM
  • Simaster
  • Perpustakaan
  • IT Center
  • Webmail
  • Informasi Publik
  • Bahasa Indonesia
    • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS GADJAH MADA
  • Beranda
  • Tentang Kami
    • Tentang Kami
    • Posisi
    • Keunggulan
    • Struktur Organisasi
    • Layanan dan Fasilitas
    • Kehidupan Kampus
    • Kontak
  • PPID
    • Informasi Publik
      • Informasi yang Wajib Disediakan dan Diumumkan secara Berkala
      • Informasi Tersedia Setiap Saat
      • Daftar Informasi Dikecualikan
    • Layanan Informasi
      • Alur dan Prosedur Permohonan Informasi
      • Alur dan Prosedur Pengajuan Keberatan atas Informasi
      • Prosedur dan Tatacara Penyelesaian Sengketa
      • Maklumat Pelayanan Informasi Publik
  • Akademik
    • Pengumuman
    • Dokumen Akademik
    • Kalender Akademik
  • Admisi
    • Program Studi
    • Beasiswa
    • Syarat Pendaftaran
    • Prosedur Pendaftaran
    • Biaya Pendidikan (UKT)
    • Registrasi
  • Kegiatan
    • Agenda
    • Berita
    • Penelitian
    • Pengabdian Masyarakat
  • Survei Layanan
  • Beranda
  • Berita
  • Minat kunjungan ke Museum di Yogyakarta masih rendah

Minat kunjungan ke Museum di Yogyakarta masih rendah

  • Berita
  • 2 November 2018, 00.00
  • Oleh: ismamisdalenitiarasani
  • 0

Jogja
(1/11018), Sekolah Pascasarjana UGM kembali meluluskan mahasiswa Doktor dari
Prodi Kajian Pariwisata pada Kamis, 1 Nopember 2018 di Auditorium Lt. 5 Gd.
Sekolah Pascasarjana UGM. Ujian terbuka promosi doktor kali ini bagi Ayu Helena
Cornelia dengan judul disertasi Model Pemasaran Musem di Yogyakarta; Tantangan
dan Kesempatan Berkembang di Era Digital,.

Ayu
Dengan mengambil tiga sampel museum yakni Sonobudoyo, Museum Pendidikan
Indonesia dan Museum Gumuk Pasir, Ayu Helena menemukan fakta bahwa mesum belum
memiliki model ataupun panduan tertulis dan terecana untuk pemasaran museum.
Selain itu, belum ada perhatian khusus terhadap pengadaan tenaga pemasaran
museum dan beluma rencana pemasaran secara baik dan tertulis

Pihak
manajemen museum milik pemerintah, swasta dan yayasan di Yogyakarta belum
maksimal dalam program pemasarannya. Selain itu, Ayu Helena juga menemukan
bahwa, belum adanya panduan atau model pemasaran sejak awal,maka kegiatan
pemasaran yang dilakukan cendrung sporadis (tidak terarah) dan tidak terencana.
Padahal rencana pemasaran sangat penting dalam penerapan program pmasaran baik
on line maupun offline.

Dari
data yang diperoleh dari Badan Pengurus Museum DIY tahun 2016, DIY memiliki 33
museum, baik yang dikelola oleh perorangan (swasta) pemerintah maupun yayasan. Namun
hanya 50% dari museum tersebut yang rutin dikunjungi sisanya bahkan tidak
dikenal oleh masyarakat maupun wisatawan. Dengan jumlah museum sejumlah itu, maka
Yogyakarta merupakan daerah dengan kepemilikan museum terbanyak di Indonesia.
(SPs/ar)

Recent Posts

  • Konsinyering Kerja Sama JTTS : Finalisasi Hasil Temuan Penelitian Langkah Pengambilan Kebijakan Berkelanjutan di Sumatera
  • SPs UGM Kuatkan Tridharma Pariwisata: Prodi Doktor Kajian Pariwisata Perluas STO dan Luncurkan Buku “Manajemen Pengunjung”
  • Mahasiswa S2-S3 Ilmu Ketahanan Nasional SPs UGM Ikuti Bootcamp Penguatan Tesis dan Disertasi
  • Prof. Armaidy Armawi Paparkan Astropolitik dan Ketahanan Nasional pada Senastindo VII AAU 2025
  • Prodi S3 Kependudukan dan BRIN Tinjau Arah Penelitian Strategis, Perkuat Kerja Sama Bidang Kolaborasi Riset
Universitas Gadjah Mada
Sekolah Pascasarjana
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Jl. Teknika Utara, Pogung, Sinduadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta, 55284
Telp. (0274) 544975, 564239
Email : sps@ugm.ac.id

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju