• Tentang UGM
  • Simaster
  • Perpustakaan
  • IT Center
  • Webmail
  • Informasi Publik
  • Bahasa Indonesia
    • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS GADJAH MADA
  • Beranda
  • Tentang Kami
    • Tentang Kami
    • Posisi
    • Keunggulan
    • Struktur Organisasi
    • Layanan dan Fasilitas
    • Kehidupan Kampus
    • Kontak
  • PPID
    • Informasi Publik
      • Informasi yang Wajib Disediakan dan Diumumkan secara Berkala
      • Informasi Tersedia Setiap Saat
      • Daftar Informasi Dikecualikan
    • Layanan Informasi
      • Alur dan Prosedur Permohonan Informasi
      • Alur dan Prosedur Pengajuan Keberatan atas Informasi
      • Prosedur dan Tatacara Penyelesaian Sengketa
      • Maklumat Pelayanan Informasi Publik
  • Akademik
    • Pengumuman
    • Dokumen Akademik
    • Kalender Akademik
  • Admisi
    • Program Studi
    • Beasiswa
    • Syarat Pendaftaran
    • Prosedur Pendaftaran
    • Biaya Pendidikan (UKT)
    • Registrasi
  • Kegiatan
    • Agenda
    • Berita
    • Penelitian
    • Pengabdian Masyarakat
  • Survei Layanan
  • Beranda
  • Berita
  • Martin van Bruinessen Bahas Dinamika Konversi Agama dan Tradisi Kejawen di Wednesday Forum

Martin van Bruinessen Bahas Dinamika Konversi Agama dan Tradisi Kejawen di Wednesday Forum

  • Berita
  • 19 Mei 2025, 11.41
  • Oleh: pudji_w
  • 0

Pada Rabu (14/05), Program Studi Agama dan Lintas Budaya (Center for Religious and Cross-cultural Studies/CRCS) Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada menggelar diskusi rutin Wednesday Forum di Ruang Kelas 307, lantai 3 Gedung Sekolah Pascasarjana UGM. Pada kesempatan ini, CRCS menghadirkan narasumber Martin van Bruinessen, Profesor Emeritus Studi Komparatif Masyarakat Muslim Modern dari Universitas Utrecht.

Martin van Bruinessen dikenal sebagai seorang antropolog yang memiliki minat mendalam dalam politik, sejarah, dan filologi. Karya-karyanya banyak berada di persimpangan disiplin ilmu tersebut. Ia telah melakukan penelitian lapangan yang ekstensif di kawasan Kurdistan (Turki, Iran, Irak, Suriah) serta di Indonesia. Selain itu, van Bruinessen juga memiliki pengalaman mengajar berbagai mata kuliah, mulai dari sejarah Ottoman, sosiologi agama, hingga teori-teori nasionalisme.

Dalam presentasinya yang berjudul “Kesalahan Konversi, Alternatif Keagamaan terhadap Kejawen, dan Kekecewaan yang Mengikutinya,” van Bruinessen membahas fenomena konversi komunitas “abangan” ke agama Kristen atau Hindu pasca peristiwa pembantaian tahun 1965–1966. Meskipun peristiwa ini telah mendapat perhatian akademik, kajian mendalam tentang apa yang terjadi pada komunitas-komunitas tersebut setelah konversi masih relatif sedikit.

Berdasarkan pengamatan terbaru di komunitas Buddhis Jawa dan keberhasilan dakwah Salafi di bekas komunitas Abangan, van Bruinessen mengungkapkan bahwa, “Banyak warga yang sebelumnya berpindah agama mulai meragukan pilihan mereka setelah mengetahui bahwa pendakwah puritan melarang praktik-praktik tradisional yang sangat mereka hargai, seperti nyadran dan bersih desa. Sebagian komunitas Kristen meninggalkan gereja fundamentalis yang sangat berkembang pada awal 1970-an dan memilih Gereja Kristen Jawa yang lebih ramah terhadap tradisi lokal”.

Di sisi lain, komunitas Buddhis Jawa yang merasa terasing karena larangan praktik “takhayul” dari biksu Thailand, menemukan bentuk Buddhisme yang lebih cocok dalam sekte Kasogatan, yang dianggap sebagai representasi tradisi Buddhis pribumi.

Perkembangan menarik lainnya adalah keberhasilan sementara Islam Salafi di Dieng dan perkembangannya saat ini di Gunung Kidul. Namun, van Bruinessen juga mencatat adanya arus balik ketika masyarakat mulai kecewa dengan pendakwah puritan dan berusaha kembali pada bentuk agama yang mereka yakini sebelumnya. Dalam proses ini, Nahdlatul Ulama tampak menjadi salah satu pihak yang diuntungkan.

Acara Wednesday Forum yang diadakan setiap Rabu oleh CRCS ini terus menjadi wadah diskusi penting untuk memperdalam pemahaman tentang berbagai isu agama dan budaya, serta mendorong dialog yang konstruktif di antara para mahasiswa dan dosen.

Penulis: Asti Rahmaningrum

Tags: budaya Pendidikan SDG 16: Perdamaian Keadilan dan Kelembagaan yang Tangguh SDG 4: Pendidikan Berkualitas

Recent Posts

  • Diskusi Etnografi Kajian Budaya dan Media Soroti Arah Baru Metode Penelitian Kontemporer
  • Program Studi Kajian Budaya dan Media Bahas Dimensi Gender dalam Kekerasan dan Perdamaian
  • Program Studi Kajian Budaya dan Media Bahas Interseksionalitas Identitas Gender dalam Diskusi Media dan Gender
  • Komunitas Kandang Kebo Raih Anugerah Kebudayaan 2025 Bidang Upakarya Budaya
  • Waqf Research Roundtable Forum Tahun 2025 Penguatan Riset Wakaf untuk Pembiayaan Pembangunan Berkelanjutan: Arah, Peluang, dan Tantangan
Universitas Gadjah Mada
Sekolah Pascasarjana
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Jl. Teknika Utara, Pogung, Sinduadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta, 55284
Telp. (0274) 544975, 564239
Email : sps@ugm.ac.id

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju