Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (SPs UGM) berkunjung ke Fakultas Teknik (FT) UGM untuk belajar praktik baik mengenai pengelolaan sampah. Pada Jumat pagi (31/05/2024), sejumlah 25 tenaga kependidikan SPs UGM disambut oleh Doni Agus Wijayanto, M.M., selaku Kepala Kantor Administrasi FT UGM dan belajar mengenai proses pengolahan sampah di TPS3R (Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle) yang berada di jalan lingkar selatan FT UGM.
Rombongan SPs UGM dalam kegiatan sharing knowledge pengelolaan sampah dipimpin oleh Susanto, S.T., M.Sc. selaku Koordinator Bidang Administrasi Keuangan dan Umum. Susanto menegaskan dengan belajar langsung ke TPS3R, SPs UGM dapat mengadopsi proses pengolahan sampah yang ada di FT UGM. Kendala yang dihadapi saat ini oleh SPs adalah kurangnya tenaga/staf yang secara khusus bertugas untuk mengelola sampah. Setelah belajar langsung di TPS3R, SPs berencana akan membentuk tim khusus untuk mengelola sampah dengan skema yang menyerupai FT UGM.
“Pengelolaan sampah di SPs masih belum optimal. Sampah daun masih belum sepenuhnya kita cacah menggunakan mesin pengayak. FT UGM patut dijadikan contoh dalam membuat skema pengelolaan sampah yang baik”, ujar Susanto.
Nawawi, M.M., Koordinator Bidang Aset dan Maintenance FT UGM berbagi pengetahuan terkait pengelolaan sampah yang ada di TPS3R. Nawawi menjelaskan bahwa hal yang harus diperhatikan dalam mengelola sampah adalah mengenai sampah residu. Sampah residu adalah sampah yang tercampur dan tidak mungkin dapat didaur ulang. Residu yang ada di fakultas teknik jumlahnya sangat besar, setiap bulan biaya yang harus dikeluarkan untuk membuang sampah residu mencapai Rp 500.000. Setiap departemen yang ada di FT UGM wajib membayar pembuangan sampah residu sesuai dengan volume sampah yang dihasilkan setiap bulannya.
“FT UGM sudah menerapkan kebijakan khusus untuk mengurangi sampah residu yang dihasilkan. Di FT UGM sudah tidak boleh menggunakan kardus untuk konsumsi kegiatan rapat, bahkan kantin tidak boleh menggunakan plastik karena keduanya menghasilkan sampah residu. Kebijakan yang juga dalam pertimbangan adalah akan melarang orderan gofood yang masuk di lingkungan FT UGM karena menambah sampah”, ujar Nawawi.
Olahan sampah sisa makanan digunakan oleh TPS3R sebagai makanan ikan-ikan, serta sampah daun sebagai kompos tanaman. Dengan pengelolaan sampah yang benar dapat mengurangi polusi udara sehingga meminimalisir adanya pemanasan global. Perlu kesadaran dari semua pihak untuk membantu memilih dan memilah sampah demi terwujudnya lingkungan yang sehat dan hemat energi.
Penulis: Asti Rahmaningrum