Yogyakarta, 2 Juli 2025 – Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah IV Jawa Barat dan Banten membuka wawasan tentang kompleksitas dan strategi dalam membina 417 perguruan tinggi aktif di wilayahnya. Dalam kunjungan studi mahasiswa Magister Manajemen Pendidikan Tinggi (MMPT) UGM pada 24 Juni 2025 , Kepala LLDIKTI Wilayah IV menjelaskan peran strategis lembaganya sebagai pelaksana teknis Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, sekaligus memaparkan tantangan serta inovasi yang dijalankan.
LLDIKTI Wilayah IV berperan sentral dalam peningkatan mutu dan penjaminan kelembagaan Perguruan Tinggi Swasta (PTS), pengelolaan sumber daya manusia, serta fasilitasi kegiatan kemahasiswaan. Namun, lembaga ini menghadapi berbagai persoalan sistemik, seperti beragamnya kualitas PTS, keterbatasan SDM dan infrastruktur, hingga isu kepatuhan regulasi. Salah satu perhatian utama adalah kesenjangan kualitas dosen akibat minimnya jumlah dosen berkualifikasi S3 dan guru besar, serta jenjang karier yang tidak jelas di banyak PTS.
“Kondisi keuangan sejumlah PTS yang tidak sehat, terutama akibat ketergantungan tinggi terhadap UKT sebagai satu-satunya sumber pendapatan, juga menjadi tantangan,” ungkap Kepala LLDIKTI. Untuk mengatasi ini, LLDIKTI mendorong inovasi manajerial agar PTS dapat lebih mandiri secara finansial.
LLDIKTI Wilayah IV tidak hanya mengawasi, tetapi juga memfasilitasi praktik baik pengelolaan perguruan tinggi. Universitas Pamulang (UNPAM) menjadi contoh luar biasa dalam efisiensi manajemen. “Dengan UKT yang sangat rendah, UNPAM mampu menyediakan fasilitas dan layanan pendidikan berkualitas tinggi, dengan menutupi kekurangan dana gaji dosen melalui kontribusi unit usaha dan mitra,” jelas Kepala LLDIKTI. Contoh lain adalah Jakarta International University (JIU) yang didukung penuh oleh CSR industri Korea Selatan, mengusung model dwibahasa, dan menyiapkan lulusan bersaing di pasar kerja global.
Meski demikian, Kepala LLDIKTI Wilayah IV juga menyoroti penyalahgunaan skema KIP Aspirasi yang mencederai integritas pendidikan tinggi, di mana beberapa PTS diduga merekrut mahasiswa hanya demi dana beasiswa tanpa komitmen layanan akademik yang layak. Beliau menegaskan pentingnya penguatan verifikasi dan pelaporan data KIP Aspirasi.
Sebagai bagian dari komitmen pengabdian masyarakat, LLDIKTI menginisiasi Program GRADASI 4, yang melibatkan mahasiswa dalam berbagai program sosial berbasis pengabdian seperti literasi kemiskinan dan pencegahan stunting. “Inisiatif ini tidak hanya memperluas dampak Tridharma, tetapi juga menjadi sarana penguatan soft skills dan kepemimpinan mahasiswa,” terang Kepala LLDIKTI.
Kunjungan studi ini memperjelas urgensi keberadaan program MMPT dalam menyiapkan pengelola perguruan tinggi yang kompeten dan berkarakter reformis. LLDIKTI Wilayah IV menyambut positif kolaborasi ini, bahkan membuka pintu bagi mahasiswa MMPT untuk penelitian dan riset di lingkungannya.
Penulis: Berlian Belasuni
Foto: Dok. Prodi MMPT SPs UGM


