Yogyakarta (21/09), Program Studi Magister dan Doktor Kepemimpinan dan Inovasi Kebijakan (KIK) Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (SPs UGM) menyelenggarakan kegiatan kuliah umum dengan tema “Negara Kesejahteraan dalam Perspektif Sejarah Eropa : Sebuah Pengantar Awal”. Kegiatan ini berlangsung di Auditorium Gedung Masri Singarimbun UGM.
Menghadirkan narasumber kompeten yaitu Bapak Prof. Dr. Todung Mulya Lubis, S.H., LL.M., yang merupakan seorang diplomat, ahli hukum penyelesaian sengketa, penulis, dan tokoh gerakan hak asasi manusia. Pembahasan yang disampaikan mengenai paham socialism oleh Thomas Piketty dan Third Way oleh Anthony Gidden.
Hal yang dibahas dalam sesi ini sangat menarik. Terdapat participatory socialism diantaranya educational equality, permanent circulation of power and property, social federalism, sustainability, fair globalization, dan universalist principles. Participatory socialism membutuhkan kerja sama global atau social federalism dan transnational parliamentary assembly yang berujung pada terwujudnya international economic regulation.
Sama halnya seperti paham socialism menurut Thomas Pikkety, Third Way juga memiliki beberapa nilai yang menjadi acuan. Adapun Third Way Values diantaranya berhubungan dengan equality, protection of the vulnerable, freedom of autonomy, no rights without responsibilities, no authority without democracy, cosmopolitant pluralism, dan philosophic conservatism.
Peserta yang turut hadir dalam kegiatan ini diantaranya mahasiswa, dosen, dan praktisi yang berminat pada kebijakan kenegaraan. Mereka diajak untuk berpikir kritis dan berdiskusi terkait kondisi Indonesia saat ini khususnya mengenai akar budaya dan akar sosial negara kesejahteraan serta adanya mitos mengenai Ratu Adil serta pemahaman mengenai Benevolent Leader.
Kegiatan ini diakhiri dengan tanya dan dan diskusi antara peserta dengan pembicara. Lalu dilanjut dengan penyerahan cinderamata kepada pembicara dan foto bersama.
Penulis : Siti Muyasaroh