Yogyakarta, 2025, Komunitas Kandang Kebo, sebuah Komunitas pelestari warisan budaya didirikan dan dikelola oleh Dr. Maria Tri Widayati Alumni Doktor Kajian Pariwisata (DKP) Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada Angkatan 2010 dengan dukungan penuh suaminya, Dr. Minta Harsana, M.Sc., juga alumni DKP Angkatan 2014 meraih Anugerah Kebudayaan 2025 dalam kategori Upakarya Budaya Dari Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X atas aktivitasnya dalam upaya Pemeliharaan dan Pengembangan Kebudayaan di DIY.
Penghargaan tersebut diserahkan secara langsung oleh Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), KGPAA Sri Paku Alam X, dalam sebuah seremoni di Bangsal Kepatihan, Yogyakarta, Senin, 1 Desember 2025
Komunitas Kandang Kebo, yang bermula dari kepedulian terhadap banyaknya warisan budaya yang terbengkalai kurang terawat, telah menunjukkan kontribusi nyata dalam melestarikan warisan budaya yang ada di wilayah DIY khususnya dan Indonesia pada umumnya. Melalui kegiatan-kegiatan yang rutin dan konsisten, berupa kegiatan edukatif melalui sarasehan ataupun workshop dan kegiatan lain yang melibatkan masyarakat umum untuk memperkenalkan maupun mengajak mereka melestarikan warisan budaya.
Komunitas ini menjadi contoh bahwa pelestarian warisan budaya bukan hanya tanggung jawab pemerintah, namun juga dapat dilakukan oleh masyarakat umum.
Selain itu, Komunitas Kandang Kebo juga memberikan edukasi kepada masyarakat bagaimana memanfaatkan sebaran warisan budaya yang ada di desa masing-masing dengan tetap berpijak pada kaidah-kaidah pelestarian. Salah satunya selalu menyarankan dan mengajak desa yang memiliki warisan budaya dikembangkan sebagai desa wisata berbasis warisan budaya.
Dr. Maria Tri Widayati, pendiri sekaligus pengelola komunitas, menyampaikan rasa syukur atas penghargaan tersebut. Ia menegaskan bahwa pencapaian ini merupakan hasil kerja bersama komunitas dan dukungan penuh keluarga, termasuk suaminya, Dr. Minta Harsana. “Kami percaya bahwa budaya adalah napas masyarakat. Melalui Komunitas Kandang Kebo, kami berusaha menjaga warisan budaya sambil memberikan manfaat ekonomi bagi warga,” ungkapnya.
Sebagai alumni Doktor Kajian Pariwisata, Sekolah Pascasarjana UGM, Dr. Maria dan Dr. Minta memadukan ilmu akademik dengan praktik pemberdayaan masyarakat. Pendekatan inilah yang membuat Komunitas Kandang Kebo mampu tumbuh sebagai ruang kreatif budaya yang ramah lingkungan dan inklusif.
Penghargaan Kebudayaan 2025 dalam bidang Upakarya Budaya ini menjadi pengakuan atas kiprah Komunitas Kandang Kebo dalam memperkuat ekosistem budaya, sekaligus mendorong pengembangan pariwisata berkualitas dan berkelanjutan di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kegiatan ini selaras dengan pelaksanaan SDGs ke 3, Kehidupan Sehat dan Sejahtera, Nomor 4 Pendidikan Berkualitas, Nomor 5 Kesetaraan Gender, dan Nomor 16 Perdamaian Keadilan dan Kelembagaan yang Tangguh.
Penulis : Arni W
Editor : Ana Anggraini

