• Tentang UGM
  • Simaster
  • Perpustakaan
  • IT Center
  • Webmail
  • Informasi Publik
  • Bahasa Indonesia
    • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS GADJAH MADA
  • Beranda
  • Tentang Kami
    • Tentang Kami
    • Posisi
    • Keunggulan
    • Struktur Organisasi
    • Layanan dan Fasilitas
    • Kehidupan Kampus
    • Kontak
  • PPID
    • Informasi Publik
      • Informasi yang Wajib Disediakan dan Diumumkan secara Berkala
      • Informasi Tersedia Setiap Saat
      • Daftar Informasi Dikecualikan
    • Layanan Informasi
      • Alur dan Prosedur Permohonan Informasi
      • Alur dan Prosedur Pengajuan Keberatan atas Informasi
      • Prosedur dan Tatacara Penyelesaian Sengketa
      • Maklumat Pelayanan Informasi Publik
  • Akademik
    • Pengumuman
    • Dokumen Akademik
    • Kalender Akademik
  • Admisi
    • Program Studi
    • Beasiswa
    • Syarat Pendaftaran
    • Prosedur Pendaftaran
    • Biaya Pendidikan (UKT)
    • Registrasi
  • Kegiatan
    • Agenda
    • Berita
    • Penelitian
    • Pengabdian Masyarakat
  • Survei Layanan
  • Beranda
  • Berita
  • Kereta Cepat Whoosh Kini Jadi Kebanggaan Masyarakat Indonesia

Kereta Cepat Whoosh Kini Jadi Kebanggaan Masyarakat Indonesia

  • Berita, Tampil
  • 10 September 2024, 13.06
  • Oleh: pudji_w
  • 0

Siapa yang belum pernah naik kereta cepat Whoosh? Kereta cepat pertama di Indonesia yang diberi nama WHOOSH oleh Presiden Joko Widodo ini resmi beroperasi pada Oktober 2023 lalu. Pada awal peluncurannya memicu banyak reaksi dari media dan masyarakat terutama komentar negatif. Namun, seiring berjalannya waktu, kereta Whoosh mulai menciptakan kenangan yang tak terlupakan bagi para penumpangnya. Hal ini disampaikan oleh Rahardian Ratry Deputy General Manager Security, Safety, Health, and Environment, PT. KCIC (Kereta Cepat Indonesia China) pada acara Seminar Transportasi Seri 2 (Selasa, 29/08) di Ruang Auditorium Lantai 5, Gedung Sekolah Pascasarjana UGM.

Tahun ini, Sekolah Pascasarjana UGM dipercaya menjadi tuan rumah penyelenggaraan seminar transportasi yang bertujuan untuk memberi sosialisasi kepada masyarakat pengguna jasa transportasi terkait perkembangan sektor transportasi perkeretaapian di Indonesia serta menghimpun masukan dari sivitas akademika. Di setiap sesi seminar menghadirkan pakar-pakar transportasi di sektor perkeretaapian untuk berbagai wawasan mereka di hadapan tak kurang dari 200 peserta.

“Kami membutuhkan banyak masukan dari teman-teman akademisi yang memiliki banyak teori, sehingga bagi kami praktisi di lapangan bisa mengimplementasikan teori tersebut. Kami percaya bahwa akademisi mampu memberikan pengetahuan yang bermanfaat”, ujar Rahardian.

Dalam paparannya, Rahardian menyampaikan bahwa kini Whoosh telah menjadi suatu kebanggan transportasi oleh masyarakat karena beberapa faktor terkait kenyamanan, teknologi yang digunakan, kecepat, aksesibilitas, dan fasilitas yang ada di stasiun, penjualan tiket, maupun gerbang keretanya. Jumlah penumpang Whoosh makin naik berdasarkan data penumpang dalam kurun waktu bulan Mei sampai dengan Juli 2024 yaitu lebih dari 24.000 penumpang.

Rahardian menambahkan keberadaan Whoosh juga mengedepankan konektivitas dimana fasilitas-fasilitas pendukung terus dibangun agar semakin memudahkan akses penumpang. PT. KCIC telah mengimplementasikan informasi keselamatan untuk memastikan zero accident dalam pengoperasiannya. Kereta Whoosh menjadi simbol kemajuan dan inovasi dengan kemampuannya menghubungkan kota besar secara cepat dan efisien sehingga dapat meningkatkan aksesibilitas terhadap pendidikan, ekonomi, dan industri.

Seminar transportasi kali ini berhasil menarik banyak perhatian akademisi tidak hanya dari UGM tetapi juga dari beberapa perguruan tinggi di Yogyakarta. Kolaborasi antara akademisi dan industri dapat berkontribusi pada kesuksesan dan perbaikan sistem kereta api Indonesia di masa depan. Saat ini Indonesia terus mengadopsi kemajuan dalam transportasi di berbagai negara khusus China, kereta Whoosh menjadi salah satu bukti kekuatan kemitraan global dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.

Penulis: Asti Rahmaningrum

Tags: akses terjangkau ekonomi kemitraan global Pendidikan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan SDG 4: Pendidikan Berkualitas SDG 8. Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi SDG 9: Industri Inovasi dan Infrastruktur

Recent Posts

  • Konsinyering Kerja Sama JTTS : Finalisasi Hasil Temuan Penelitian Langkah Pengambilan Kebijakan Berkelanjutan di Sumatera
  • SPs UGM Kuatkan Tridharma Pariwisata: Prodi Doktor Kajian Pariwisata Perluas STO dan Luncurkan Buku “Manajemen Pengunjung”
  • Mahasiswa S2-S3 Ilmu Ketahanan Nasional SPs UGM Ikuti Bootcamp Penguatan Tesis dan Disertasi
  • Prof. Armaidy Armawi Paparkan Astropolitik dan Ketahanan Nasional pada Senastindo VII AAU 2025
  • Prodi S3 Kependudukan dan BRIN Tinjau Arah Penelitian Strategis, Perkuat Kerja Sama Bidang Kolaborasi Riset
Universitas Gadjah Mada
Sekolah Pascasarjana
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Jl. Teknika Utara, Pogung, Sinduadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta, 55284
Telp. (0274) 544975, 564239
Email : sps@ugm.ac.id

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju