Yogyakarta, (23/10/2024) – Dr. Prakosa Hadi Takariyanto, MM., mahasiswa Program Doktor Kepemimpinan dan Inovasi Kebijakan Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (SPs UGM), meraih gelar doktor setelah menempuh perjalanan akademis selama 4 tahun 7 bulan. Prakosa yang kini berusia 59 tahun, pertama kali terdaftar sebagai mahasiswa program doktoral pada 2019. Keputusan melanjutkan studi ini, menurutnya, adalah bentuk komitmen untuk terus belajar dan berkontribusi kepada masyarakat serta lingkup profesionalnya.
Bukan pertama kalinya menuntut ilmu di UGM, Prakosa merupakan alumni Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil UGM, angkatan 1984. “UGM sudah seperti rumah kedua bagi saya, dan saya senang bisa kembali ke kampus ini untuk memperdalam ilmu,” ujarnya. Saat ini Prakosa menjabat sebagai Komisaris Utama di anak perusahan PT Pelabuhan Tanjung Priok, dan ia juga memiliki pengalaman profesional yang luas, sebagai komisaris di PT Wijaya Karya Group. Berbekal ilmu teknik yang telah dipelajarinya, Prakosa merasa bahwa tuntutan pekerjaan membutuhkan pemahaman multidisiplin, sehingga program doktoral di SPs UGM ini sangat membantunya memahami dinamika kebijakan dan kepemimpinan.
Prakosa bercerita kenangan ketika ia memulai studi, saat kelas-kelas yang sebelumnya berjalan secara tatap muka hingga akhirnya di semester pertama pandemi Covid-19 melanda. “Ini adalah pengalaman baru bagi saya, yang tadinya terbiasa bertatap muka, lalu beralih ke pembelajaran daring,” ujarnya.
Ia menekankan pentingnya pembelajaran seumur hidup sebagai kebutuhan di era penuh tantangan saat ini. “Belajar adalah kewajiban kita semua, apalagi dengan tuntutan zaman yang berubah cepat. Tidak harus di universitas, ilmu bisa kita peroleh di berbagai tempat, baik di lingkungan kerja maupun masyarakat,” kata Prakosa.
Sebagai pesan bagi para calon mahasiswa, ia mengajak untuk terus berkomitmen pada pendidikan tanpa memandang usia sebagai halangan. “Belajarlah dengan sungguh-sungguh, manfaatkan kesempatan untuk terus menuntut ilmu, sehingga ilmu yang diperoleh dapat disinergikan dan bermanfaat luas. Usia bukan penghalang untuk terus belajar,” tutupnya.
Prakosa berharap ilmunya terus bermanfaat dan menginspirasi generasi muda untuk terus menuntut ilmu, bahwa usia bukanlah suatu masalah untuk menuntut Pendidikan demi Indonesia yang lebih baik.
Penulis: Arfikah Istari