Fakultas Pertanian dan Program Studi Magister Bioteknologi Sekolah Pascasarjana UGM berkolaborasi mengadakan Studium Generale yang bertajuk “Pembangunan Ekonomi Maritim untuk Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi Inklusif dan Berkelanjutan Menuju Indonesia Emas 2045” pada Rabu, 22 Februari 2023.
Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri, MS, Penasehat Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, hadir sebagai pembicara. Moderator dalam acara ini adalah Dr. Ega Adhi Wicaksono, S.Pi, selaku dosen dari Fakultas Pertanian. Acara yang berlangsung di Ruang Auditorium SPs ini diikuti oleh mahasiswa dari berbagai program studi di UGM.
Studium Generale dibuka oleh Wakil Dekan Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerja Sama SPs, Widyanto Dwi Nugroho, S.Hut., M.Agr., Ph.D. Dalam sambutannya, Beliau mengatakan bahwa acara ini merupakan langkah kepedulian UGM dalam memikirkan masa depan bangsa Indonesia.
Acara berlanjut dengan pemaparan materi oleh pembicara. Rokhmin Dahuri menyampaikan bahwa Indonesia memiliki potensi yang besar untuk menjadi negara maju. Potensi yang dibicarakan adalah terkait besarnya jumlah penduduk ditambah Indonesia telah memasuki era bonus demografi. Selain itu, negara juga memiliki kekayaan sumber daya alam, dan posisi geoekonomi serta geopolitik Indonesia berada di letak yang strategis. Akan tetapi, sayangnya negara belum dapat memanfaatkannya dengan baik dan masih berada dalam kelompok negara berpendapatan menengah ke bawah.
Berbagai masalah seperti kemiskinan, pengangguran, dan ketimpangan sosial menjadi tantangan dalam membangun Indonesia. Menurut Rokhmin, salah satu penyebab ketertinggalan Indonesia adalah karena belum adanya roadmap pembangunan nasional yang komprehensif, tepat, dan benar. Untuk dapat menjadi negara maju, Rokhmin menyatakan bahwa Indonesia dapat mengembangkan bidang kelautan sebagai keunggulan komparatifnya.
Pengembangan bidang kelautan sebagai keunggulan komparatif Indonesia dapat menjadi salah satu upaya untuk mencapai SDGs point 8. Pengembangan bidang kelautan dapat menciptakan lapangan kerja yang luas dan berkelanjutan, serta mendorong kreativitas dan inovasi dalam bidang teknologi kelautan.
Lebih jauh, Rokhmin menyampaikan bahwa negara perlu menerapkan model Blue Economy yang merupakan konsep peningkatan ekonomi dengan pemanfaatan sumber daya laut secara berkelanjutan. Kebijakan yang dapat diambil Indonesia adalah revitalisasi seluruh sektor ekonomi kelautan yang ada sekarang, dan mengembangkan sektor-sektor ekonomi kelautan baru seperti industri bioteknologi kelautan.
Rokhmin berharap pada masa Indonesia Emas 2045, konsep ekonomi kelautan dapat diterapkan secara optimal. Dalam penutupnya, Beliau juga menyampaikan harapannya untuk UGM agar segera memiliki fakultas kelautan sebagai upaya mendukung Indonesia menjadi negara maritim yang maju, berdaulat, dan berkelanjutan.
Setelah pemaparan materi selesai, terdapat sesi diskusi singkat. Beberapa mahasiswa menyampaikan pendapat dan pertanyaan relevan kepada pembicara. Acara ini pun diakhiri dengan pemberian cendera mata kepada pembicara. [Muthia]