Yogyakarta, 30 April 2025 – Program Studi Magister Bioetika Sekolah Pascasarjana menyelenggarakan dua kegiatan utama, yakni Webinar Sharing Alumni dan Open House Program Studi, dengan tajuk “Bersuara dan Berdaya: Perempuan dalam Navigasi Etik Kesehatan Reproduksi.” Kegiatan ini menjadi ruang reflektif sekaligus advokatif dalam menjawab tantangan etika yang dihadapi perempuan dalam mengakses layanan kesehatan reproduksi.
Isu kesehatan reproduksi tidak hanya menyentuh aspek medis, tetapi juga kental dengan dimensi sosial, budaya, dan etika. Masih banyak praktik layanan kesehatan yang mengabaikan prinsip-prinsip dasar etika seperti otonomi, keadilan, berbuat baik (beneficence), dan tidak merugikan (non-maleficence), terutama dalam konteks pelayanan bagi perempuan. Webinar ini hadir untuk mengurai kompleksitas tersebut serta mendorong perubahan paradigma menuju layanan yang lebih adil, setara, dan berkeadaban.
Dalam webinar ini, tiga narasumber utama hadir membagikan pandangan dan pengalaman mereka. Dr. dr. Nasrudin A.M., Sp.Og(K)., MARS., M.Sc., FISQua, AIFO-K membuka sesi dengan menyoroti pentingnya keadilan dan akses setara dalam sistem kesehatan reproduksi melalui materi berjudul “Menakar Etika: Akses dan Keadilan bagi Kesehatan Reproduksi Perempuan.”
Sesi kemudian dilanjutkan oleh dr. Narumi Hayakawa, M.Bioet yang membawakan topik “Perempuan Bersuara: Etika Feminis dalam Kesehatan Reproduksi,” dengan penekanan pada pentingnya pendekatan etika feminis untuk memperkuat suara dan hak perempuan dalam layanan kesehatan.
Penutup sesi diisi oleh dr. Wika Hartanti, MIH yang memperkenalkan Program Studi Magister Bioetika melalui presentasi “Mengenal Lebih Dekat Magister Bioetika: Lintas Ilmu, Lintas Makna.” Ia menjelaskan urgensi pendidikan lintas disiplin yang mengintegrasikan nilai-nilai etika dalam pengambilan keputusan di ranah kesehatan dan kebijakan publik.
Diskusi yang berlangsung interaktif ini dipandu oleh Ns. Wahyu Dewi S., MSN selaku moderator, yang secara cermat mengarahkan dialog dan merangkum poin-poin penting dari para narasumber. Sesi Open House juga menjadi momentum bagi Program Studi Magister Bioetika untuk memperkenalkan diri lebih dekat kepada publik, sekaligus membuka ruang dialog seputar peran strategis bioetika dalam menjawab tantangan etik di bidang kesehatan dan masyarakat.
Kegiatan ini diharapkan dapat mendorong lebih banyak pihak untuk melihat pentingnya etika dalam dunia kesehatan dan kebijakan publik. Dengan semakin banyaknya individu dari berbagai latar belakang bergabung dalam pendidikan bioetika, akan tercipta ekosistem layanan kesehatan yang lebih inklusif, adil, dan berorientasi pada nilai-nilai kemanusiaan.
Penulis : Yeti Susilowati


