
Yogyakarta, 23 Oktober 2025 — Program Studi Kajian Budaya dan Media (KBM), Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada, mengadakan diskusi bertema “Inklusi Digital: Komik Agama” sebagai bagian dari rangkaian Discussion Series Media dan Politik Representasi. Kegiatan yang berlangsung di Ruang 307 Gedung Sekolah Pascasarjana UGM ini menghadirkan Dr. Leonard C. Epafras sebagai narasumber utama.
Dalam paparannya berjudul “An Inverted Quest: (Re)Imagining Religion through Comics and Digital Media”, Dr. Epafras mengulas bagaimana media visual seperti komik menjadi ruang alternatif bagi representasi dan ekspresi keberagamaan di era digital. Ia menjelaskan bahwa komik, sebagai medium populer, tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga sebagai arena diskursif tempat nilai-nilai spiritual, identitas keagamaan, dan perdebatan ideologis direpresentasikan ulang.
Menurut Dr. Epafras, transformasi digital membuka peluang baru bagi masyarakat untuk mengakses, memproduksi, dan menafsirkan narasi-narasi keagamaan di luar lembaga resmi. Namun, ia juga menekankan pentingnya membaca dinamika ini secara kritis, karena media digital sekaligus memperkuat bias, stereotip, dan politik representasi tertentu.
Diskusi ini diikuti oleh mahasiswa Program Studi Kajian Budaya dan Media serta peserta dari berbagai disiplin ilmu yang tertarik pada isu media, agama, dan budaya populer. Dalam sesi tanya jawab, peserta menyoroti bagaimana karya visual digital dapat menjadi sarana pendidikan lintas iman serta membangun pemahaman baru mengenai pluralitas religius di Indonesia.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Program Studi Kajian Budaya dan Media dalam mengembangkan ruang kajian interdisipliner yang menelaah hubungan antara media, budaya, dan praktik sosial kontemporer. Melalui seri diskusi ini, diharapkan mahasiswa dan peneliti dapat memperluas perspektif kritis terhadap politik representasi dalam lanskap digital.
Penulis: Khoirul Mujazanah