
Yogyakarta – Program Studi Magister dan Doktor Kepemimpinan dan Inovasi Kebijakan (MDKIK), Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (UGM), terus memperkuat jejaring internasional melalui kolaborasi riset dengan institusi luar negeri. Salah satu langkah nyata dari upaya ini adalah kunjungan Prof. Kazuhiro Harada dari Nagoya University ke Magister dan Doktor Kepemimpinan dan Inovasi Kebijakan, Universitas Gadjah Mada. Kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya di Nagoya University pada Desember 2024, yang bertujuan untuk mempererat kerja sama akademik antara kedua institusi.
Prof. Kazuhiro Harada, yang merupakan Guru Besar di Graduate School of Bioagricultural Sciences, Lab of Forest Resources and Society, saat ini tengah bekerja sama dengan Ketua Program Studi Magister Kepemimpinan dan Inovasi Kebijakan, Prof. Dr. Ahmad Maryudi, dalam penyusunan buku berjudul Community Forest Management for Sustainable Livelihoods: Cases from South & Southeast Asia. Buku ini akan menjadi kontribusi penting dalam kajian manajemen hutan berbasis masyarakat dan melibatkan peneliti dari berbagai negara, termasuk Indonesia, Jepang, Nepal, Bhutan, Bangladesh, Kamboja, China, Vietnam, Portugal, dan Australia.
Selain penerbitan buku, dalam pertemuan ini juga dibahas rencana penyelenggaraan program visiting professor yang akan berlangsung pada September 2025, bersamaan dengan sabbatical leave Prof. Harada. Program ini akan mencakup berbagai kegiatan akademik, mulai dari seminar, penelitian bersama, hingga peluncuran buku yang melibatkan civitas akademika UGM dan mitra internasional lainnya. Selain MDKIK, kerja sama ini juga akan melibatkan fakultas lain di UGM yang memiliki hubungan akademik dengan Nagoya University.
Ketua Program Studi Magister Kepemimpinan dan Inovasi Kebijakan, Prof. Dr. Ahmad Maryudi, menyambut baik inisiatif ini dan menekankan bahwa kerja sama internasional merupakan langkah strategis dalam memperkuat reputasi akademik UGM di kancah global. “Kolaborasi ini tidak hanya memperluas wawasan akademik, tetapi juga meningkatkan daya saing penelitian yang dapat berkontribusi pada kebijakan inovatif di berbagai bidang,” ujarnya.
Dengan adanya kerja sama ini, MDKIK semakin mengukuhkan posisinya sebagai pusat studi yang aktif dalam riset dan inovasi kebijakan. Internasionalisasi pendidikan tinggi yang dilakukan melalui kolaborasi semacam ini diharapkan dapat membuka peluang lebih luas bagi mahasiswa dan akademisi untuk berpartisipasi dalam penelitian global yang berdampak nyata bagi masyarakat.
Ke depan, MDKIK berkomitmen untuk terus memperluas jejaring akademik dan penelitian dengan berbagai institusi luar negeri guna mendorong inovasi kebijakan yang berbasis riset. Harapannya, kerja sama ini dapat memberikan manfaat yang lebih luas, baik bagi komunitas akademik maupun bagi pembangunan kebijakan yang berkelanjutan di Indonesia dan dunia.
Penulis: Vivie Silvania Intan Nirmala