• Tentang UGM
  • Simaster
  • Perpustakaan
  • IT Center
  • Webmail
  • Informasi Publik
  • Bahasa Indonesia
    • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS GADJAH MADA
  • Beranda
  • Tentang Kami
    • Tentang Kami
    • Posisi
    • Keunggulan
    • Struktur Organisasi
    • Layanan dan Fasilitas
    • Kehidupan Kampus
    • Kontak
  • PPID
    • Informasi Publik
      • Informasi yang Wajib Disediakan dan Diumumkan secara Berkala
      • Informasi Tersedia Setiap Saat
      • Daftar Informasi Dikecualikan
    • Layanan Informasi
      • Alur dan Prosedur Permohonan Informasi
      • Alur dan Prosedur Pengajuan Keberatan atas Informasi
      • Prosedur dan Tatacara Penyelesaian Sengketa
      • Maklumat Pelayanan Informasi Publik
  • Akademik
    • Pengumuman
    • Dokumen Akademik
    • Kalender Akademik
  • Admisi
    • Program Studi
    • Beasiswa
    • Syarat Pendaftaran
    • Prosedur Pendaftaran
    • Biaya Pendidikan (UKT)
    • Registrasi
  • Kegiatan
    • Agenda
    • Berita
    • Penelitian
    • Pengabdian Masyarakat
  • Survei Layanan
  • Beranda
  • Berita
  • Desain Kebijakan Digital Komdigi Dikaji dalam Perspektif Administrasi Publik: Dari OPA Menuju NPM

Desain Kebijakan Digital Komdigi Dikaji dalam Perspektif Administrasi Publik: Dari OPA Menuju NPM

  • Berita
  • 26 Mei 2025, 10.01
  • Oleh: pudji_w
  • 0

Jakarta, 18 Mei 2025 — Kebijakan digital bukan hanya produk teknologi, tetapi juga hasil dari konstruksi paradigma administratif yang terus berkembang. Hal ini menjadi fokus utama dalam diskusi kuliah lapangan  kelas kerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) yang diselenggarakan pada 16-17 Mei 2025 di Jakarta. Para peserta mengkaji lebih dalam bagaimana desain kebijakan digital Komdigi merefleksikan pergeseran paradigma dalam ilmu administrasi publik.

Diskusi yang difasilitasi oleh Prof. Dr. Agus Heruanto Hadna, M.Si, para peserta diajak menelaah lebih dalam transisi paradigma dalam desain kebijakan digital. Dari pendekatan Old Public Administration (OPA)—yang kental dengan karakteristik prosedural, birokratis, dan hirarkis—menuju pendekatan New Public Management (NPM) yang lebih menekankan efisiensi, orientasi hasil, dan pendekatan pasar.

“Kebijakan digital hari ini tidak cukup hanya berbasis prosedur dan kontrol birokrasi. Ia menuntut pendekatan yang lebih manajerial dan berbasis hasil. Pendekatan NPM menuntut pemerintah untuk bersikap lebih adaptif, efisien, dan hasil-akhir oriented,” jelas Prof. Hadna.

Salah satu momen menarik adalah Ketika membahas kebijakan tata kelola spektrum frekuensi radio sebagai contoh konkret perubahan paradigma administrasi publik. Dalam kerangka OPA, spektrum frekuensi dikuasai penuh oleh negara dan dikelola secara sentralistik untuk kepentingan umum. Namun dalam paradigma NPM, spektrum tersebut telah dikomodifikasi, diberi nilai ekonomi, dan dapat diperdagangkan secara legal melalui mekanisme pasar yang diatur dalam kerangka regulasi transparan.

Perubahan ini mencerminkan pergeseran peran negara, dari semata-mata sebagai administrator, menjadi regulator dan fasilitator pasar digital, yang harus mampu menciptakan kerangka kebijakan yang fleksibel, akuntabel, dan berbasis data.

“Pendekatan NPM dalam kebijakan Teknologi Informasi dan Komunikasi memungkinkan terjadinya efisiensi dan inovasi, tetapi juga menuntut tata kelola yang kuat agar tidak kehilangan arah pelayanan publik,” ungkap salah satu mahasiswa dalam sesi diskusi.

Diskusi menjadi semakin menarik, karena para mahasiswa tidak hanya mendengarkan namun juga menyampaikan pandangan kritisnya.

“Ini adalah contoh bagaimana pendekatan manajerial terhadap aset publik diterapkan. Negara bukan lagi pengendali tunggal, tetapi pencipta ekosistem,” ujar salah satu peserta lainnya.

Kuliah lapangan ini menjadi wadah strategis bagi para pejabat dan akademisi di lingkungan Komdigi untuk mengintegrasikan teori administrasi publik dengan praktik kebijakan digital, sekaligus memperkuat kesadaran kritis terhadap dinamika perubahan yang terjadi dalam birokrasi digital Indonesia.

Penulis: Vivie Silvania Intan Nirmala

Tags: SDG 4: Pendidikan Berkualitas SDG 8. Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi

Recent Posts

  • Konsinyering Kerja Sama JTTS : Finalisasi Hasil Temuan Penelitian Langkah Pengambilan Kebijakan Berkelanjutan di Sumatera
  • SPs UGM Kuatkan Tridharma Pariwisata: Prodi Doktor Kajian Pariwisata Perluas STO dan Luncurkan Buku “Manajemen Pengunjung”
  • Mahasiswa S2-S3 Ilmu Ketahanan Nasional SPs UGM Ikuti Bootcamp Penguatan Tesis dan Disertasi
  • Prof. Armaidy Armawi Paparkan Astropolitik dan Ketahanan Nasional pada Senastindo VII AAU 2025
  • Prodi S3 Kependudukan dan BRIN Tinjau Arah Penelitian Strategis, Perkuat Kerja Sama Bidang Kolaborasi Riset
Universitas Gadjah Mada
Sekolah Pascasarjana
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Jl. Teknika Utara, Pogung, Sinduadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta, 55284
Telp. (0274) 544975, 564239
Email : sps@ugm.ac.id

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju