• Tentang UGM
  • Simaster
  • Perpustakaan
  • IT Center
  • Webmail
  • Informasi Publik
  • Bahasa Indonesia
    • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS GADJAH MADA
  • Beranda
  • Tentang Kami
    • Tentang Kami
    • Posisi
    • Keunggulan
    • Struktur Organisasi
    • Layanan dan Fasilitas
    • Kehidupan Kampus
    • Kontak
  • PPID
    • Informasi Publik
      • Informasi yang Wajib Disediakan dan Diumumkan secara Berkala
      • Informasi Tersedia Setiap Saat
      • Daftar Informasi Dikecualikan
    • Layanan Informasi
      • Alur dan Prosedur Permohonan Informasi
      • Alur dan Prosedur Pengajuan Keberatan atas Informasi
      • Prosedur dan Tatacara Penyelesaian Sengketa
      • Maklumat Pelayanan Informasi Publik
  • Akademik
    • Pengumuman
    • Dokumen Akademik
    • Kalender Akademik
  • Admisi
    • Program Studi
    • Beasiswa
    • Syarat Pendaftaran
    • Prosedur Pendaftaran
    • Biaya Pendidikan (UKT)
    • Registrasi
  • Kegiatan
    • Agenda
    • Berita
    • Penelitian
    • Pengabdian Masyarakat
  • Survei Layanan
  • Beranda
  • Berita
  • Dari “Kampus” ke “Kampung”: Mahasiswa Doktor UGM Dalami Riset Sosial Humanis di Yayasan Percik

Dari “Kampus” ke “Kampung”: Mahasiswa Doktor UGM Dalami Riset Sosial Humanis di Yayasan Percik

  • Berita
  • 10 November 2025, 12.29
  • Oleh: pudji_w
  • 0

Yogyakarta, 3 November 2025– Menjembatani kesenjangan antara teori akademis yang kaku dan realitas sosial di masyarakat. Itulah semangat utama yang diusung dalam “Workshop Penelitian Sosial” yang digelar Program Studi Doktor Inter-religious Studies (IRS) Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (SPs UGM). Bekerja sama dengan Yayasan Percik Salatiga, kegiatan yang berlangsung pada 31 Oktober – 1 November 2025 ini dirancang untuk mengajak para mahasiswa doktoral “turun” dari menara gading “kampus” dan belajar langsung dari denyut nadi kehidupan “kampung”. Workshop ini diikuti oleh mahasiswa Doktor Semester 1 hingga 3 yang tengah mempersiapkan proposal disertasi. Tujuannya jelas: memperkaya pemahaman tentang metodologi penelitian sosial yang berorientasi pada pemberdayaan masyarakat. Kegiatan ini berpusat di Yayasan Percik, sebuah lembaga independen yang sejak 1996 telah mendedikasikan diri pada penelitian sosial, demokrasi, dan keadilan sosial. Para pendirinya adalah ilmuwan, peneliti, dosen, dan aktivis yang berfokus pada pengorganisasian masyarakat. Pada hari pertama, para peneliti senior Percik, termasuk Dr. Haryani Saptaningtyas, Dr. Pradjarta Dirdjosanjoto, dan Slamet Luwihono, S.H., M.Si., membagikan metode andalan mereka: Participation Documentation Research (PDR).

Metode PDR dijelaskan bukan sekadar cara mengumpulkan data. Ini adalah sebuah pendekatan riset yang menggabungkan penelitian dengan proses advokasi dan pemberdayaan. “Peneliti tidak hanya mengumpulkan data, tetapi juga berpartisipasi aktif dalam dinamika sosial masyarakat,”  jelas salah satu narasumber. “Tujuannya agar hasil penelitian dapat memberikan dampak nyata bagi perubahan sosial yang lebih demokratis dan berkeadilan.” Para narasumber dari Percik, seperti Ambar Istiyani, S.E., M.Si, Agung Waskitoadi, S.H., M.Si, dan Dwi Wuryaningsih, S.H., menunjukkan bagaimana riset dapat menjadi alat transformasi sosial yang efektif untuk mengurangi kesenjangan antara “kampus” dan “kampung”. Semangat humanis ini diperkuat pada hari kedua oleh Prof. Dr. Izak Y. M. Lattu dari Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW). Ia memberikan paparan reflektif tentang pentingnya empati dalam penelitian sosial.Menurut Prof. Izak, peneliti perlu mengubah cara pandang dan memosisikan masyarakat di lokasi penelitian sebagai “guru” yang dapat memberikan pengetahuan berharga dan perspektif otentik. “Banyak hal kecil dalam kehidupan masyarakat yang bisa menjadi sumber riset bermakna,” ujar Prof. Izak. “Melalui penelitian yang berempati, kita tidak hanya belajar dari masyarakat, tetapi juga berkontribusi memperkenalkan nilai-nilai lokal Indonesia kepada dunia.”

Pendekatan yang “membumi” ini diakui para mahasiswa peserta workshop telah membuka wawasan baru, yang jarang mereka dapatkan di ruang kelas formal. Marno Nigha, salah satu mahasiswa, mengungkapkan kegiatan ini memberikan pengalaman belajar yang sangat berbeda. “Workshop ini sangat bermanfaat karena kami bisa langsung belajar dari pengalaman nyata para narasumber di lapangan,” ujar Marno. “Kami jadi memahami bagaimana proses penelitian dapat bersinggungan langsung dengan kegiatan pemberdayaan masyarakat.” Hal senada diungkapkan Royyan Nafis. Ia bersyukur dapat mempelajari metode PDR secara mendalam, sesuatu yang menurutnya masih kurang dibicarakan di lingkungan akademik. “Saya merasa sangat beruntung bisa mempelajari metode PDR dari Yayasan Percik. Metode seperti ini selama ini kurang banyak dibicarakan dalam ruang-ruang akademik di kampus,” kata Royyan. “Model workshop seperti ini harus terus dilakukan.”

Puncak lokakarya adalah sesi diskusi proposal riset, di mana mahasiswa memaparkan rencana disertasi mereka. Para narasumber Percik memberikan masukan kritis, menantang para mahasiswa untuk memikirkan bagaimana riset mereka dapat lebih berorientasi pada partisipasi warga dan advokasi sosial. Kegiatan ini menegaskan komitmen Prodi Doktor IRS SPs UGM untuk memperkuat kapasitas riset interdisipliner. Diharapkan, para calon doktor ini tidak hanya akan menghasilkan disertasi yang kuat secara akademik, tetapi juga riset yang “berpihak”, humanis, dan mampu berkontribusi pada transformasi sosial yang lebih adil.

Penulis : Berlian Belasuni

Tags: disertasi Keadilan Sosial Mahasiswa Doktor Metodologi Penelitian Participation Documentation Research (PDR) Pemberdayaan Masyarakat Penelitian Sosial Prodi Doktor Inter-religious Studies (IRS) Riset Partisipatif SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan SDG 16: Perdamaian Keadilan dan Kelembagaan yang Tangguh SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan SDG 4: Pendidikan Berkualitas sekolah pascasarjana ugm UGM Yayasan Percik Salatiga

Recent Posts

  • Konsinyering Kerja Sama JTTS : Finalisasi Hasil Temuan Penelitian Langkah Pengambilan Kebijakan Berkelanjutan di Sumatera
  • SPs UGM Kuatkan Tridharma Pariwisata: Prodi Doktor Kajian Pariwisata Perluas STO dan Luncurkan Buku “Manajemen Pengunjung”
  • Mahasiswa S2-S3 Ilmu Ketahanan Nasional SPs UGM Ikuti Bootcamp Penguatan Tesis dan Disertasi
  • Prof. Armaidy Armawi Paparkan Astropolitik dan Ketahanan Nasional pada Senastindo VII AAU 2025
  • Prodi S3 Kependudukan dan BRIN Tinjau Arah Penelitian Strategis, Perkuat Kerja Sama Bidang Kolaborasi Riset
Universitas Gadjah Mada
Sekolah Pascasarjana
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Jl. Teknika Utara, Pogung, Sinduadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta, 55284
Telp. (0274) 544975, 564239
Email : sps@ugm.ac.id

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju