Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (SPs UGM) terus memperluas jangkauan kerja sama internasional dengan melakukan kunjungan resmi ke Timor-Leste. Delegasi SPs UGM, yang dipimpin oleh Wakil Dekan Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerja Sama, Dr. Widyanto Dwi Nugroho, S.Hut., M.Agr., bertemu dengan berbagai instansi di Timor-Leste, termasuk universitas, lembaga budaya, serta badan pemerintah. Kunjungan ini bertujuan untuk membuka peluang kolaborasi dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pertukaran keilmuan, sebagai langkah memperkuat posisi SPs UGM di kancah internasional.
Kunjungan yang berlangsung dari 19 hingga 23 Oktober 2024 ini mencakup pertemuan dengan beberapa institusi, antara lain Universidade Nacional Timor Lorosa’e, Dili Institute of Technology, Instituto Nacional de Ciência e Tecnologia (INCT), serta Kementerian Pendidikan Tinggi dan Sains Timor-Leste. SPs UGM juga bertemu dengan Pusat Budaya Indonesia dan Association Tourism Religious Timor-Leste (ATRTL) untuk menjajaki potensi kerja sama lintas sektor yang dapat memperkaya pengalaman pendidikan bagi mahasiswa dan meningkatkan kontribusi pada perkembangan keilmuan global.
Di Universidade Nacional Timor Lorosa’e (UNTL), kedua institusi sepakat untuk menginisiasi program student and staff mobility, pelaksanaan joint supervision, dan potensi pendirian program pascasarjana di UNTL dengan dukungan SPs UGM. Selain itu, peluang kolaborasi juga terbuka di bidang pendidikan daring melalui program MOOC (Massive Open Online Courses) yang memungkinkan peningkatan kualitas dan aksesibilitas pendidikan di Timor-Leste.
Selain UNTL, Dili Institute of Technology (DIT) juga menjadi salah satu mitra strategis SPs UGM dalam pengembangan program tridarma perguruan tinggi, meliputi kegiatan penelitian bersama, publikasi, pertukaran dosen, serta kemungkinan penyelenggaraan KKN internasional. Sementara itu, INCT menyambut baik peluang kerja sama dalam penelitian dan publikasi bersama yang melibatkan 19 universitas di Timor-Leste.
SPs UGM juga melihat potensi besar dalam kerja sama lintas budaya bersama Pusat Budaya Indonesia di Timor-Leste, khususnya dalam memperkuat kegiatan community engagement dan pendidikan melalui program KKN lintas negara. Di sektor pariwisata, Assosiation Tourism Religious Timor-Leste (ATRTL) mengungkapkan keinginan untuk mengembangkan pusat pariwisata religi yang inklusif dan berencana mendirikan Halal Center pada tahun 2030. SPs UGM melalui prodi terkait menawarkan dukungan dalam pelatihan tenaga ahli dan pengembangan kurikulum yang relevan.
Dr. Widyanto Dwi Nugroho, sebagai pimpinan delegasi, menyampaikan bahwa langkah ini bukan hanya untuk memperkuat hubungan akademik antara UGM dan Timor-Leste, tetapi juga untuk membangun jejaring internasional yang lebih luas, memfasilitasi kolaborasi multidisiplin, dan mendukung peningkatan kualitas pendidikan di kedua negara. “Kunjungan ini kami harap dapat mempererat hubungan akademik yang saling menguntungkan, memperkaya wawasan keilmuan, dan mendorong kemajuan bersama dalam tridarma perguruan tinggi,” ujar Dr. Widyanto.
Dengan tercapainya kesepahaman awal ini, diharapkan kerja sama antara SPs UGM dan institusi-institusi pendidikan di Timor-Leste dapat membawa dampak positif yang berkelanjutan dalam memajukan pendidikan dan ilmu pengetahuan di kawasan Asia Tenggara.
Penulis: Arfikah Istari
Sumber Materi: Sri Pangesti Tuhu