Dalam beberapa dekade terakhir, perkembangan teknologi informasi dan kecerdasan buatan Artificial Intelligence (AI) telah membawa perubahan besar dalam berbagai bidang, termasuk kesehatan. Penerapan teknologi AI dan analitik data telah memungkinkan tercapainya berbagai kemajuan signifikan dalam diagnosa, perawatan, dan pencegahan penyakit. Contohnya, AI telah digunakan untuk menganalisis citra medis dengan akurasi yang tinggi, memprediksi wabah penyakit berdasarkan pola data, serta mengoptimalkan sistem kesehatan untuk memberikan perawatan yang lebih efektif dan efisien.
Namun, di balik kemajuan teknologi ini, muncul berbagai isu etika yang perlu mendapat perhatian serius. Penggunaan data kesehatan yang sangat sensitif dan pribadi dalam skala global menimbulkan pertanyaan tentang privasi, keamanan data, dan hak-hak individu. Selain itu, penerapan AI dalam kesehatan seringkali dihadapkan pada masalah bias algoritmik yang dapat memperburuk ketidaksetaraan dalam pelayanan kesehatan. Tantangan-tantangan ini menuntut adanya pendekatan yang lebih holistik dan etis dalam penerapan teknologi AI dan analitik data di bidang kesehatan.
Hal ini dibahas dalam Seminar yang bertajuk Data Ethic dan AI in Global Context and Ethics of Health Wearable Devices oleh Prodi Bioetika pada hari Rabu, 29 Mei 2029 secara daring dengan menghadirkan 5 narasumber.
Narasumber Pertama Prof. Dick Willems, MD dengan judul materi “Ethical Consideration in Data Usage in Global Health, Narasumber kedua DR. Marieke Bak, menyampaikan materi Case Studies on Data Ethics in Global Health, Narasumber ketiga Dr. Lutfan Lauzuardi, M.Kes., Ph.D menyampaikan materi Public Health Implications of Data AI Technologies dan Narasumber keempat Marjin Eversdicjk, M.Sc, menyampaikan materi The Ethics of Wearable Technology in Healthcare.
Prod. Dick Willem menyampaikan Seminar ini juga bertujuan agar dapat mendorong implementasi teknologi yang tidak hanya inovatif tapi juga etis dan adil.
Penulis : Arni Wistriatun